Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ditentang Warga, Roma Akan Bangun Kawasan Prostitusi

Kompas.com - 08/02/2015, 00:28 WIB
ROMA, KOMPAS.com - Pemerintah kota Roma, Sabtu (7/2/2015), telah menyetujui rencana pembangunan kawasan "zona lampu merah" di mana prostitusi akan dilokalisir dan ditoleransi, meski rencana ini ditentang Gereja Katolik dan kelompok oposisi.

Ignazio Marino, wali kota Roma yang berhaluan kiri-tengah, telah merestui pembangunan kawasan "panas" ini di distrik bisnis EUR di bagian selatan ibu kota Italia itu.

Dewan kota sebelumnya telah mengajukan proposal untuk mengizinkan prostitusi di kawasan non-permukiman dengan tujuan untuk menekan dampak prostitusi yang kini tersebar di 20 ruas jalan di distrik bisnis itu.

Nantinya, polisi akan menjatuhkan denda hingga 500 euro atau setara dengan Rp 7 juta bagi para PSK yang ketahuan bekerja di luar kawasan yang ditentukan.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan pekerja sosial dan kesehatan untuk memastikan agar para PSK itu tidak dieksploitasi para mucikari dan penyelundup manusia dan sekaligus mempromosikan seks aman.

Jika uji coba pembangunan kawasan ini berhasil, maka dewan kota berharap bisa mendirikan tiga kawasan "zona merah" ini di tika lokasi terpisah di dalam distrik bisnis itu.

Ditentang

Namun, rencana pemerintah kota ini ditentang sekelompok masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan bisnis yang akan dijadikan lokasi industri prostitusi.

"EUR sudah menjadi distrik merah dengan lebih dari 20 ruas jalan menjadi lokasi bisnis mereka siang malam," kata salah seorang warga, Cristina Lattanzi kepada harian La Repubblica.

"Ada jalan untuk para transjender, untuk perempuan-perempuan yang sangat muda bahkan ada yang untuk PSK pria. Kami warga butuh sedikit ketenangan," lanjut Cristina.

Perlawanan terhadap rencana ini juga muncul dari tokoh-tokoh agama hingga kelompok oposisi dari haruan kanan-tengah.

Giovandi Ramonda, dari komunitas Paus Yohanes XXIII, mengatakan pemerintah Roma sedang memperkenalkan kawasan yang "menoleransi perbudakan perempuan".

Menurut perkiraan pemerintah dan sejumlah lembaga riset, di Italia terdapat 70.000-100.000 orang PSK dengan sekitar 2,5 juta orang pria yang menjadi pelanggan reguler mereka.

Sebuah survei bahkan menyebut sembilan juta pria Italia, atau satu di antara tiga pria negeri itu, pernah menggunakan jasa PSK setidaknya sekali seumur hidup mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com