Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Penasihat Presiden China Diduga Korupsi

Kompas.com - 22/12/2014, 21:15 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Seorang anggota senior Partai Komunis China yang pernah menjadi penasihat dekat mantan Presiden Hu Jintao kini sedang diselidiki terkait "pelanggaran disiplin serius", sebuah ungkapan yang biasa digunakan untuk menyebut pejabat yang diduga melakukan korupsi.

Kantor berita Xinhua mengabarkan, penyelidikan yang dilakukan terhadap Ling Jihua, yang juga menjabat sebagai penasihat politik nasional, diumumkan Badan Pengawas Disiplin Komisi Pusat partai.

Saat ini, Ling Jihua adalah wakil ketua komite nasional Konferensi Konsultasi Politik Rakyat China (CPPCC), sebuah lembaga tinggi dalam struktur pemerintahan China. Dia juga mengepalai Departemen Front Persatuan Pekerja di komite sentral partai komunis.

Ling menjadi sorotan setelah putranya Ling Gu tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil mewah Ferrari yang dikendarainya pada Maret 2012.

Dalam mobil itu ditemukan bersama Ling Gu dua orang perempuan yang terluka parah. Salah satu perempuan itu dalam kondisi bugil sementara perempuan yang lain hanya mengenakan pakaian dalam.

Meski media tak bisa memperoleh informasi lain di sekitar kecelakaan itu, pengguna internet mempertanyakan bagaimana putra seorang pejabat negara bisa membeli sebuah mobil mewah dengan harga 800.000 dolar atau hampir Rp 10 miliar itu.

Ling Jihua kemudian dinonaktifkan dari posisi penting partai dan diberi posisi yang kurang bergengsi setelah kecelakaan yang menimpa putranya, yang semakin memperkuat persepsi publik soal korupsi yang dilakukan pejabat negara.

Penyelidikan dugaan korupsi juga tengah dilakukan terhadap saudara Ling Jihua yaitu Ling Zhengce yang kini menjabat wakil presiden CPPCC di provinsi Shanxi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com