Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Israel Ditahan Terkait Kematian Seorang Remaja Palestina

Kompas.com - 12/11/2014, 20:31 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com - Seorang polisi perbatasan Israel ditahan karena diduga melepaskan lima tembakan yang menewaskan seorang pemuda Palestina dalam sebuah unjuk rasa di Tepi Barat pada Mei lalu. Demikian sejumlah sumber kepolisian menjelaskan, Rabu (12/11/2014).

Nadeem Nuwarah (17), tewas tertembak pada 15 Mei lalu dalam sebuah bentrokan di Beitunia, sebelah tenggara Ramallah, Tepi Barat.

Bentrokan terjadi ketika warga Palestina menggelar unjuk rasa untuk memperingati Nakba atau bencana terkait berdirinya negara Israel pada 1948.

Rekaman yang diambil stasiun televisi berita CNN memperlihatkan sekelompok polisi perbatasan Israel beranggotakan lima atau enam orang di wilayah itu sedang melepaskan tembakan di saat yang sama saat Nadeem tertembak.

Hasil otopsi memperlihatkan bahwa remaja itu tewas akibat terkena peluru tajam di dadanya. Demikian pernyataan sebuah kelompok pembela HAM Israel.

Remaja kedua, Mohammed Udeh (16) juga tewas di waktu dan lokasi yang sama. Udeh juga tewas akibat luka tembakan di dadanya. Namun, keluarga remaja itu tidak mengizinkan dilakukannya otopsi terhadap jasad remaja tersebut.

Saat itu, pemerintah Israel mengakui polisi perbatasan memang terlibat bentrok dengan 150 pengunjuk rasa namun membantah para polisi itu menggunakan peluru tajam.

Benny Katz, kuasa hukum tersangka yang identitasnya belum diungkapkan, mengatakan kliennya membantah tuduhan yang dijatuhkan kepadanya. "Penahanan ini berlebihan. Klien saya membantah telah menggunakan peluru tajam saat itu," ujar Katz.

Anggota kepolisian perbatasan itu ditahan menyusul penyelidikan yang digelar kementerian kehakiman Israel yang menanggapi keluhan atas perilaku polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com