Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Kedua Korban Pembunuhan di Hongkong adalah WNI

Kompas.com - 04/11/2014, 14:27 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa dua perempuan yang dibunuh di Hongkong merupakan warga negara Indonesia (WNI). Retno baru mendapatkan informasi dari Konsulat Jenderal di Hongkong bahwa korban kedua yang dibunuh di Hongkong tersebut juga adalah WNI.

"Baru saja dapat update dari Konjen kita di Hongkong bahwa yang satu juga WNI," kata Retno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/11/2014) sekitar pukul 13.30 WIB.

Retno juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menghubungi pihak keluarga dua wanita tersebut terkait kasus ini. Dia mengatakan bahwa tim Kemenlu juga terus berkomunikasi dengan otoritas di Hongkong.

"Terus berlanjut hingga persidangan ke depan, tim Konjen RI di Hongkong akan terus mengawal kasus ini," kata Retno.

Menurut dia, persidangan kasus ini akan digelar lagi, 10 November mendatang. Sebelum persidangan, kata dia, akan dilakukan reka ulang peristiwa pembunuhan kedua WNI itu pada 7 November nanti.

Retno juga memastikan Kemenlu akan memberikan perlindungan kepada WNI di luar negeri seoptimal mungkin.

"Sehingga tak ada satu pun hak-hak WNI yang terkurangi," ucap Ratna.

Sebelumnya diberitakan, seorang WNI bernama Sumarti Ningsih dibunuh di Hongkong. Ningsih yang masuk ke negara tersebut menggunakan visa turis, Oktober lalu, dan pernah ditahan karena dugaan melanggar izin tinggal.

Saudaranya menyebut Ningsih bekerja sebagai disc jockey (DJ) di sebuah pub. Ia diduga dibunuh seorang bankir Inggris berusia 29 tahun, Rurik Jutting.

Selain Ningsih, ditemukan pula satu jasad perempuan di lokasi pembunuhan. Semula, perempuan tersebut disebut-sebut berasal dari Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com