Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawan 5 Bulan di Libya, WN Inggris Dibebaskan

Kompas.com - 06/10/2014, 04:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

Sumber AFP
LONDON, KOMPAS.com — Seorang guru Bahasa Inggris, David Bolam, akhirnya dibebaskan setelah hampir lima bulan ditawan di Libya. Pembebasan dilakukan setelah uang tebusan diserahkan ke penculik yang berasal dari kelompok Islam.
 
“Senang mengetahui David Bolam dalam keadaan aman dan baik-baik saja. Ia telah berkumpul kembali dengan keluarganya. Kami telah memberi dukungan sejak penculikan terjadi,” ujar Menteri Luar Negeri Philip Hammond, dalam sebuah akun Twitter.
 
Sebelumnya, pada bulan Mei, Bolam telah diculik oleh kelompok militan di Benghazi, kota kedua di Libya yang berada di bawah kendali kelompok Islam.
 
Di kota itu, Bolam menjabat sebagai kepala di sekolah internasional. Ia dilaporkan berusia 53 tahun, dan berasal dari Shropshire, di bagian Barat Inggris.
 
Seorang guru asal Amerika Serikat yang juga mengajar di sekolah itu, Ronnie Smith (33), telah ditembak mati pada Desember lalu, saat ia tengah berlari pagi.
 
Menurut sumber yang tidak disebutkan identitasnya, penculik Bolam telah menghubungi direktur sekolah tersebut untuk menuntut uang tebusan.
 
Laporan BBC mengatakan, pembebasan dan pemberian uang tebusan bagi Bolam dilakukan dengan kawalan politisi lokal. Laporan tersebut juga menyebutkan, Bolam telah diterbangkan kembali ke Inggris pada hari Kamis (2/10/2014).
 
Penculikan Bolam tersebut belum dilaporkan atas permintaan kalangan berwenang.
 
Pembebasan Bolam, dilakukan menyusul pemenggalan yang dilakukan terhadap relawan asal Inggris, David Haines, dan Alan Henning, yang merupakan bagian dari empat sandera asal negara Barat, sejak Agustus, oleh kelompok Negara Islam (IS).
 
Wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff, juga dieksekusi secara brutal oleh IS saat kelompok militan tersebut beroperasi di wilayah Syria dan Irak. Keempat eksekusi tersebut juga dipublikasikan dalam sebuah video.
 
Di kota kelahiran Henning di Eccles, Barat Laut Inggris, penghormatan terakhir juga diberikan bagi pria 47 tahun tersebut di dalam gereja. Henning dieksekusi Jumat (3/10/2014) silam.
 
Karangan bunga juga diberikan bagi Henning, yang telah bepergian ke Syria sebagai pengemudi di iring-iringan relawan. Bunga tersebut diletakkan di depan taksi dan rumah milik Henning. Pita kuning yang biasa digunakan para sandera, juga menghiasi pusat-pusat kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com