Sebelumnya, Malaysia Airlines menyatakan bahwa ada 192 warga negara Belanda yang menjadi korban tragedi jatuhnya pesawat ini di Ukraina pada Kamis (17/7/2014). Penambahan jumlah itu berasal dari warga negara yang memiliki dwi-kewarganegaraan.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri Belanda enggan menyebutkan kewarganegaraan kedua dari warganya itu. Mengutip De Volkskrant, Sabtu (19/7/2014) dini hari, empat korban tragedi pesawat ini sebelumnya belum teridentifikasi.
Pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 jatuh di Ukraina dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Saat jatuh, di dalam pesawat ada 283 penumpang dan 15 kru pesawat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengatakan tidak tertutup kemungkinan jumlah warga negara Belanda yang menjadi korban tragedi ini masih akan bertambah. "Kami menunggu sampai daftar penumpang diumumkan. Daftarnya masih belum definitif," kata juru bicara tersebut.
Daftar penumpang, imbuh juru bicara itu, penting untuk memberitahukan kabar buruk kepada anggota keluarga secara personal. Daftar penumpang definitif yang dimaksud hingga saat ini masih belum diketahui kapan akan diumumkan.
Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans, Sabtu pagi waktu setempat, akan bertolak ke Ukraina untuk bergabung dengan tim yang mendatangi lokasi jatuhnya pesawat untuk memulai penyelidikan.
Kementerian tidak menyebutkan ada agenda pertemuan antara Timmermans dengan milisi Ukraina pro-Rusia. Tim penyelidikan yang dikirim Pemerintah Belanda ke Ukraina berasal dari Lembaga Penyelidikan Keselamatan dan tim forensik (LTFO).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.