Akui Habiskan Uang Publik, Politisi Jepang Minta Maaf Sambil Menangis

Pada Selasa (1/7/2014), Ryutaro menggelar konferensi pers untuk menjelaskan masalah yang menjerat dirinya dan untuk meminta maaf kepada rakyat. "Untuk mengubah Jepang dan masyarakatnya, saya mempertaruhkan hidup saya," kata anggota parlemen dari Prefektur Hyogo itu dengan suara tercekat.

Konferensi pers itu digelar menyusul laporan harian Kobe Shimbun yang mengabarkan Ryutaro mengunjungi sebuah sumber air panas sebanyak 106 kali tahun lalu, menggunakan uang publik.

Sebenarnya kunjungan semacam itu bukan tindakan ilegal, namun kunjungan Ryutaro tahun lalu itu menghabiskan uang negara sebanyak 17.500 poundsterling atau sekitar Rp 358 juta.

Sebagai anggota parlemen, Ryutaro menerima uang tunjangan sebesar 3.000 poundsterling atau sekitar Rp 61 juta sebulan, termasuk untuk biaya perjalanan. Namun, perjalanan yang dimaksud tentunya adalah perjalanan dinas, riset atau perjalanan lain yang terkait dengan pekerjaannya sebagai wakil rakyat.

Ryutaro, yang bukan berasal dari partai besar, diketahui bepergian untuk kepentingan pribadi menggunakan uang tunjangannya termasuk perjalanan ke Tokyo dan Fukuoka. Pada perjalannya yang ke-195, termasuk mengunjungi kota wisata sumber air panas Kinosaki, yang terletak tak jauh dari wilayahnya, adalah yang paling sering.

Permintaan maaf ekstrim Ryutaro itu kemudian diunggah ke internet dan sudah ditonton dua juta kali di situs YouTube. Namun, sebagian besar warga Jepang tak bisa menerima permintaan maaf Ryutaro itu, karena luapan emosi di hadapan publik seperti itu masih merupakan hal aneh di negeri yang masih konservatif itu.