Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga AS Penuhi Masjid-masjid Selama Bulan Ramadhan

Kompas.com - 03/07/2014, 13:24 WIB
KOMPAS.COM - Mengawali bulan suci Ramadhan pada tanggal 28 Juni, warga muslim Amerika dari berbagai latar belakang di seluruh Amerika berkumpul di masjid-masjid dan rumah-rumah untuk berbuka puasa yang mereka jalani dari subuh hingga petang itu, dengan sembahyang tarawih dan menolong kaum miskin.

Setelah berbuka puasa bersama petang hari, keluarga muslim melanjutkan dengan tarawih.

“Shalat tarawih pada bulan Ramadhan merupakan suatu ungkapan ketaatan dan permintaan maaf,” kata Said Ali, seorang dokter Amerika muslim. “Tiap malam kami membaca satu juz dalam kitab suci Al Quran, jadi pada akhir bulan, kami menyelesaikan 30 juz dari Al Quran itu”, kata Ali.

Abdulla Mahrum membaca Al Quran di Pusat Islam Dar Al-Hijra di Virginia. Dia datang ke Amerika pada bulan Ramadhan 2003 dalam sebuah tur membaca Al Quran di beberapa masjid di seluruh Amerika. Talentanya yang langka itu sangat dibutuhkan sehingga ia kemudian memperoleh izin menetap di Amerika.

“Khususnya pada bulan Ramadhan, warga muslim Amerika tertarik datang ke pusat-pusat Islam yang menawarkan pembacaan Al Quran terbaik dan pekerjaan saya disukai, serta saya mulai melatih generasi muda Muslim Amerika agar mampu membaca Al Quran dengan baik dan benar,” katanya.

Apa pun negara asal mereka, warga muslim Amerika menjalankan ibadah pada bulan Ramadhan dengan serangkaian upacara agama yang tradisional. Keluarga muslim berbelanja di toko-toko daging halal, menyiapkan hidangan berbuka puasa dengan keluarga dan teman serta bersembahyang bersama.

Namun, Shala Haroun, seorang warga muslim Amerika dari Kashmir, tidak bisa berkumpul dengan keluarga besarnya pada bulan Ramadhan.

"Ramadhan di negara asal kami jauh lebih menyenangkan, lebih banyak keluarga, komunitas India yang lebih besar dan bisa bersama seluruh keluarga, sedangkan di sini, kami hanya dengan beberapa anggota keluarga saja,” kata Haroun.

Warga muslim Amerika harus melewati hari kerja yang panjang dan dikelilingi oleh rekan kerja yang tidak berpuasa, tetapi bagi Mohamed Ibrahim itu bukan tantangan yang sulit.

“Saya harus berpuasa karena puasa adalah tugas agama saya, jadi tidak jadi masalah dengan orang lain.”

Imam Hassan Qazwini mengetuai Islamic Center of America di Dearborn, Michigan, di mana banyak warga muslim bermukim dalam beberapa dasawarsa terakhir ini.

"Tiap malam setelah shalat, Pusat Islam atau Islamic Center akan mengadakan acara khusus pembacaan Al Quran, disusul dengan pemahaman Al Quran dan juga beberapa kuliah terkait ajaran Islam."

Dia mengatakan, sebanyak 1.000 orang hadir dalam shalat malam di Islamic Center of America selama Ramadhan, dan umumnya yang hadir di sana adalah warga muslim yang lahir di Amerika.

"Kami mempunyai program khusus yang diramu untuk remaja yang berbicara Inggris, karena mereka akan menjadi duta Islam bagi non-muslim,” kata Qazwini.

Bagi kelompok-kelompok muslim Amerika, Ramadhan memberi peluang untuk mendidik masyarakat Amerika lainnya tentang mengenai hari-hari suci muslim dan agama Islam.

Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Islam Amerika yang bermarkas di Washington, DC, Nihad Awad mengatakan, Ramadhan merupakan suatu kesempatan untuk membantu perkembangan dialog antar-agama.

Acara-acara pendidikan termasuk mengadakan open house di masjid-masjid setempat dan di pusat-pusat Islam; dakwah-dakwah umum Ramadhan, dialog antar-agama, buka puasa bersama, dan penyiaran iklan-iklan TV yang mengingatkan orang Amerika bahwa muslim adalah suatu bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Amerika.

Sejak awal tahun 1990-an, presiden-presiden Amerika tiap tahun mengucapkan Selamat Ramadhan kepada lebih dari 1,2 miliar muslim di seluruh dunia. (Mohamed Elshinawi/VOA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com