Sekjen PBB Dapat Hadiah Kue Ultah dari Daun Koka

Pekan lalu, Ban berada di kota Santa Cruz, Bolivia, untuk menghadiri sebuah pertemuan kelompok G-77 untuk membicarakan langkah-langkah mengurangi kemiskinan.

Daun koka adalah bahan dasar pembuat kokain. Namun, Presiden Morales, yang mantan petani koka, mempertahankan penggunaan koka sebagai sebuah "warisan leluhur" dalam campuran teh, permen, dan obat-obatan.

Warga di pegunungan Andes juga biasa mengunyah daun koka sebagai sumber energi dan penawar sakit di ketinggian.

"Rakyat Bolivia tak akan melupakan kunjungan Anda," kata Morales kepada Ban Ki-moon di hadapan ratusan orang yang berkumpul untuk menyaksikan penyerahan kue ulang tahun itu dan sebuah jaket tradisional Bolivia.

Ban Ki-moon terlihat sangat senang dengan hadiah yang diterimanya itu, tetapi dia tidak mencicipi kue itu di hadapan publik atau memberikan komentar soal daun kontroversial itu.

"Rakyat Bolivia memiliki hati yang lapang dan kebijakan yang luar biasa. Kalian sudah hidup ribuan tahun penuh harmoni bersama alam," kata Ban.

PBB, berdasarkan konvensi anti-narkotika dan obat-obatan, pada 1961 menyatakan bahwa daun koka bersama kokain, heroin, opium, dan morfin sebagai barang-barang terlarang.

Pada 2012 Bolivia menarik dukungannya terhadap konvensi ini sebagai bentuk protes terhadap kriminalisasi mengunyah daun koka.

Akhirnya, PBB memberikan dispensasi khusus untuk Bolivia dan mengakui praktik tradisional mengunyah koka sah secara hukum di negeri itu dan Bolivia akhirnya kembali mendukung konvensi PBB.