BANGKOK, KOMPAS.com — Pemimpin junta militer Thailand, Jumat (13/6/2014), mengatakan, pemerintahan sementara negeri itu akan dibentuk paling lambat pada September mendatang.
Jenderal Prayuth Chan-O-cha, dalam pidato di depan para perwira tinggi militer, mengumumkan tanggal penetapan pemerintah sementara itu sebagai bagian dari rencana rekonsiliasi tiga tahap, termasuk pembentukan pemerintahan dan pemilihan umum.
"Pemerintahan akan dibentuk sebelum Agustus, atau paling lambat September," kata Jenderal Prayuth.
Namun, ia tidak menyebutkan apakah pemerintahan sementara Thailand yang akan dibentuk itu mencakup pejabat sipil atau militer.
Jenderal Prayuth menetapkan sejumlah rencana untuk mengubah sistem politik, ekonomi, dan sosial Thailand.
Ia mengatakan akan mempertimbangkan langkah mengurangi biaya hidup, melakukan kajian terhadap subsidi pertanian, dan mereformasi sistem pendidikan serta kepolisian.
Militer Thailand melakukan kudeta pada 22 Mei lalu setelah enam bulan unjuk rasa dilakukan untuk menuntut mundurnya Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Prayuth juga mengatakan, konstitusi sementara akan dirancang dalam waktu tiga bulan, dan perlu waktu paling tidak satu tahun untuk sampai pada penyelenggaraan pemilihan umum.
Militer telah mencabut jam malam di 30 provinsi, termasuk tempat-tempat wisata, untuk kembali menarik para turis. Pariwisata menghasilkan 10 persen pendapatan bagi negara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.