Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abbott dan SBY Tidak Akan Bahas Isu Penyadapan

Kompas.com - 04/06/2014, 15:06 WIB
Tri Wahono

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com — Isu penyadapan intelijen Australia kepada sejumlah pejabat Indonesia tidak akan dibicarakan secara khusus dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu (4/6/2014) sore, di Batam, Kepulauan Riau.

Kedua pemimpin itu akan membahas sejumlah topik kerja sama untuk kembali mempererat kerja sama Indonesia dan Australia yang sempat terganggu sejak isu penyadapan yang diungkap Edward Snowden di situs Wikileaks bergulir.

"Dalam pertemuan itu, mereka akan mendiskusikan berbagai topik umum. Isu yang mereka diskusikan antara lain mengenai hal-hal berkaitan dengan tukar-menukar informasi dan sejumlah bidang kerja sama," ujar Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop saat wawancara dengan beberapa wartawan dari Indonesia di House of Parliament, Rabu (4/6/2014) pagi.

Seluruh usulan kerja sama akan dituangkan dalam bentuk kesepahaman bersama (joint understanding) sebagai respons Pemerintah Australia atas reaksi Indonesia yang menuntut adanya code of conduct setelah adanya isu penyadapan itu.

"Kami berharap pertemuan antara Presiden SBY dan Perdana Menteri akan positif, konstruktif, dan menggarisbawahi pentingnya mempererat jalinan kerja sama," ujar dia.

Bishop menambahkan, Pemerintah Australia telah mengirimkan draf sejak Desember 2013 dan baru mendapat jawaban pada April 2014. Saat ini, pihaknya tengah mempelajari dan mempertimbangkan respons dari Indonesia tersebut.

Setelah pertemuan antara Presiden SBY dan Perdana Menteri Tony Abbott, selanjutnya direncanakan pertemuan antara Julie Bishop dengan Menlu Indonesia Marty Natalegawa. Selain itu juga dijadwalkan pertemuan antara menteri pertahanan kedua negara dalam waktu dekat.

"Kesepahaman bersama akan menjadi subyek pembicaraan pada pertemuan tersebut. Saya berharap saat bertemu dengan Dr Marty Natalegawa dan pertemuan 2+2, semua hal bisa disepakati," Bishop menegaskan.

Hubungan Indonesia dan Australia sempat renggang akibat isu penyadapan hingga puncaknya penarikan Duta Besar Indonesia di Australia serta penghentian kerja sama latihan militer.

Namun, saat ini Duta Besar Indonesia untuk Australia telah kembali ke Canberra. Menurut Bishop, masalah tersebut tidak sampai memengaruhi kerja sama ekonomi kedua negara sehingga saat ini tetap berjalan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com