Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Hentikan Pembangunan Mercusuar Malaysia

Kompas.com - 21/05/2014, 16:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivitas pembangunan mercusuar yang diduga dilakukan Malaysia di wilayah abu-abu, Tanjung Datuk, sudah dihentikan sementara. Demikian pernyataan resmi TNI AL, Rabu (21/5/2014).

"Sekarang TNI telah meminta mereka menghentikan pembangunan," kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir kepada BBC Indonesia.

"Kemudian kapal-kapal Malaysia, yang mengerjakan ada tiga tugboat (kapal penarik) dan empat tongkang, ditarik ke perbatasan. Lokasi sekarang diamankan," urainya.

Tanjung Datuk yang terletak di antara Kalimantan Barat dan wilayah Malaysia hingga kini masih merupakan wilayah abu-abu. Belum ada kesepakatan dua negara tentang kepemilikan daerah itu.

Pembangunan mercusuar kali pertama dideteksi oleh kapal negara dan kapal navigasi dari dinas perhubungan laut, pekan lalu.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke TNI dan ditindaklanjuti dengan mengirimkan satu kapal perang dan pesawat udara. Belum jelas, perusahaan atau lembaga apa yang melakukan pembangunan itu.

"Kita ini berbatasan dengan 10 negara, salah satunya dengan Malaysia. Kita secara periodik bertemu dengan Malaysia untuk menyelesaikan masalah perbatasan, salah satunya di Tanjung Datuk ini," ujar Simorangkir.

"Selama belum ada keputusan dua negara, seharusnya tidak ada kegiatan apa pun di sana," Simorangkir menegaskan.

Selagi TNI menjalankan prosedur untuk menghentikan sementara kegiatan, dia mengatakan, laporan sudah diteruskan ke Kementerian Luar Negeri untuk ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com