Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompensasi untuk Penumpang MH370 Malaysia Airlines Akan Sesuai Konvensi Montreal?

Kompas.com - 01/05/2014, 23:58 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Malaysia Airlines segera mengakhiri dukungan fasilitas untuk keluarga penumpang pesawat MH370 yang hilang, sebelum akhir pekan mendatang. Mereka juga berjanji akan segera memberikan kompensasi awal. Apakah besaran kompensasi akan mengikuti ketentuan Konvensi Montreal (MC99)?

"Kompensasi awal tersebut tidak akan memengaruhi hak-hak berikutnya dalam kompensasi pada tahap berikutnya yang akan dihitung sebagai kompensasi akhir," demikian siaran pers dari maskapai tersebut, Kamis (1/5/2014).

Kompensasi untuk keluarga penumpang pesawat terbang merupakan bagian dari kesepakatan internasional yang dikenal sebagai Konvensi Montreal dengan kode MC99. Nama dokumen itu merujuk pada lokasi dan tahun pertemuan badan PBB yang menangani penerbangan sipil (ICAO) di Montreal, Kanada, pada 1999.

Di bawah perjanjian yang sekarang sudah diratifikasi oleh setidaknya 103 negara, maskapai penerbangan harus memberikan kompensasi kepada penumpang atau keluarga penumpang sebesar 100.000 special drawing right (SDR) untuk korban, baik cedera maupun meninggal, sebagaimana klausul dalam artikel 21 dari MC99 itu.

Satuan SDR merupakan ukuran yang kemudian akan dikonversi ke mata uang lokal dengan nilai setara 65,5 miligram emas per SDR, sebagaimana bunyi artikel 23 paragraf 1 MC99. Konvensi tersebut mencakup aturan terhadap masalah konversi SDR bagi negara yang menjadi anggota ataupun non-anggota Dana Moneter Internasional (IMF).

Sejauh ini Malaysia Airlines tak menyebut nominal dari kompensasi yang akan mereka berikan kepada keluarga penumpang MH370. Bila kompensasi merujuk MC99, CNN memperkirakan bahwa besaran kompensasi untuk setiap penumpang adalah antara 150.000 dollar AS dan 175.000 dollar AS per penumpang, atau setara Rp 1,75 miliar sampai Rp 2,125 miliar. 

Penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing milik Malaysia Airlines hilang kontak sejak 8 Maret 2014 dini hari. Komunikasi terakhir dari kokpit ke menara kontrol terjadi saat pesawat diperkirakan segera meninggalkan wilayah udara Malaysia untuk memasuki wilayah udara Vietnam.

Sejauh ini upaya pencarian belum menemukan hasil signifikan. Upaya tersebut dimulai dari kawasan Laut China Selatan, bergeser ke barat berdasarkan perkembangan informasi tentang perubahan arah pesawat sesuai data radar, hingga ke kawasan selatan Samudra Hindia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com