Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Kharkiv Ditembak Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 28/04/2014, 18:48 WIB
KIEV, KOMPAS.com - Wali kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dalam kondisi kritis setelah seorang tak dikenal menembaknya dari belakang saat dia sedang berenang di pagi hari.

Kantor wali kota Kharkiv mengatakan, Gennady Kernes (54) kini tengah menjalani pembedahan darurat di rumah sakit. "Para dokter kini tengah berupaya menyelamatkan nyawanya," kata juru bicara kantor wali kota, Tatiana Gruzinskaya.

Kernes adalah seorang tokoh utama dalam partai pimpinan mantan presiden Viktor Yanukovych yang terguling. Sebagai sekutu Yanukovych, Kernes berulang kali mengecam unjuk rasa di Lapangan Maidan, Kiev yang berakhir dengan tergulingnya Yanukovych pada Februari lalu.

Politisi flamboyan yang diduga memiliki hubungan dekat dengan dunia hitam pada 1990-an ini, merupakan pendukung utama kebijakan untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Moskwa.

Namun, sejak pemerintahan di Kiev berganti, pernyataan-pernyataan Kernes menjadi semakin patriotik. Dia menyatakan Kharkiv, yang hanya berjarak 40 kilometer dari perbatasan Rusia, harus tetap menjadi bagian dari Ukraina.

Kernes, yang juga adalah seorang miliuner, mengklaim dirinya adalah korban dari sistem pemerintahan Yanukovych yang korup.

Seorang jurnalis asal Kharkiv, Zurab Alasania menuding Rusia berada di belakang penembakan Kernes. Lewat akun Facebooknya, Alasania mengatakan bahwa Kernes tidak mengubah rutinitasnya berenang di danau setiap pagi meski kondisi keamanan memburuk.

"Federasi Rusia sedang mengidentifikasi dan melikuidasi semua kunci perlawanan," tulis Alasania.

Sementara itu, 30 orang bersenjata pro-Rusia merebut sebuah pos polisi di kota Konstantinovka, 48 kilometer sebelah selatan basis pemberontak di kota Slavyansk. Kota Konstantinovka berada di sebelah utara Donetsk, ibu kota regional dan berada di jalur utama menuju kota Slavyansk.

Kota ini sebenarnya memiliki nilai strategis yang tak seberapa, namun nampaknya menjadi bagian rencana pembentukan "Republik Rakyat Donetsk" sebelum referendum yang direncanakan kelompok separatis digelar pada 11 Mei mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com