Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gergaji Mesin Menancap di Leher, Pria AS Ini Lolos dari Maut

Kompas.com - 02/04/2014, 17:17 WIB
PITTSBURGH, KOMPAS.com — Seorang pria pemangkas pohon kini dirawat di RS Allgheny Pittsburgh, Pennsylvania, AS, setelah sebuah kecelakaan kerja mengakibatkan sebuah gergaji mesin menancap di lehernya.

James Valentine (21) sedang bekerja bersama timnya memangkas pepohonan pada Senin (31/3/2014) siang saat kehilangan kendali gergaji mesinnya yang kemudian berbalik arah dan menancap di lehernya.

Melihat kecelakaan mengerikan itu, rekan-rekan kerja Valentine langsung menurunkannya dari atas pohon dan melarikannya ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit, para pekerja medis melepas mesin gergaji itu, tetapi membiarkan untuk sementara mata gergaji masih menancap di leher dan pundak Valentine.

"Itu demi menghindari korban kehilangan darah lebih banyak lagi," kata direktur bagian trauma medis di RS Allegheny, Christine Toevs.

Christine mengatakan, meski di lehernya menancap sebuah mata gergaji, kondisi Valentine sangat stabil saat tiba di rumah sakit. Beruntung bagi Valentine, mata gergaji yang menancap itu tidak mengenai pembuluh darah arterinya dan sebagian besar luka dialami otot-otot di bahunya.

"Saat tiba di rumah sakit, pasien masih bisa bicara dengan jelas. Itu merupakan pertanda yang bagus. Dia tak berbicara banyak kecuali menyebutkan namanya," tambah Christine.

"Kami tidak menanyakan bagaimana rasanya tertancap sebuah mata gergaji di leher," ujar Christine.

Christine menduga kejadian itu disebabkan gergaji mesin yang dioperasikan Valentine menghantam mata kayu yang keras yang menyebabkan gergaji mesin itu tak terkendali.

Christine meyakini, Valentine akan sembuh dan bisa meninggalkan rumah sakit pada Rabu ini. Namun, dia membutuhkan beberapa pekan untuk benar-benar pulih.

"Kami sudah banyak menangani kasus semacam ini yang melibatkan pisau, kapak, batang pohon. Dalam menangani trauma, hal terutama adalah mempersiapkan hal terburuk, yaitu luka yang tak bisa ditangani lagi," ujar Christine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com