Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Buronan Penjahat Perang Uganda, AS Kerahkan Banyak Pesawat

Kompas.com - 24/03/2014, 15:17 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - AS masih berhasrat tinggi memburu buronan penjahat perang Uganda, Joseph Kony. Maka dari itulah, tulis Washington Post pada Senin (24/3/2014), AS mengerahkan banyak pesawat plus anggota pasukan komando elite. Media tersebut mencatat kalau AS menuduh Kony menjadi dalang kasus-kasus pembunuhan, pemerkosaan hingga penculikan anak-anak.

Termutakhir, AS sudah mengirimkan empat pesawat tempur berbaling-baling CV-22 Osprey serta satu pesawat bahan bakar. Catatan menunjukkan kalau ada 150 anggota pasukan komando elite Angkatan Udara (AU) dalam penerbangan itu. "Seluruh tim akan tiba di Uganda pada pertengahan minggu ini,"kata Juru Bicara Pentagon Kolenel Steven Warren.

Joseph Kony adalah pemimpin kelompok pemberontak LRA. Kony lahir di Uganda. Dia dicari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk kasus-kasus perkosaan, pembunuhan, dan penculikan anak. ICC dalam catatan hukumnya mengatakan penculikan anak yang dilakukan Kony untuk tujuan menjadi budak seks. "Anak-anak juga diculik untuk dipaksa menjadi tentara anak,"kata ICC.

LRA atau yang dikenal sebagai Tentara Perlawanan Tuhan, menurut ICC, berisikan anggota yang berbasis kepercayaan mistis dan pengikut Kristen ekstrem. LRA terdesak keluar dari Uganda pada OKtober 2011. ICC percaya Kony bersembunyi di perbatasan Uganda dengan Republik Afrika Tengah atau di Timur Laut Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan. Dakwaan terhadap Kony sudah dilakukan ICC sejak 2005.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com