Selama ini, Yingluck mengabaikan peringatan bahwa kebijakan subsidi pertanian andalannya sangat rawan korupsi dan menyebabkan kerugian finansial untuk negara. Demikian Komisi Anti-Korupsi Nasional Thailand dalam pernyataan resminya.
Komisi akan memanggil Yingluck untuk mendengarkan dakwaan itu pada 27 Februari mendatang. Skema andalan Yingluck itu menjamin para petani mendapatkan harga jual beras di atas harga pasar. Namun, kebijakan ini membuat kelompok oposisi antipemerintah marah.
Oposisi menilai kebijakan ini sangat rawan korupsi, menghabiskan anggaran negara dan membuat persediaan beras yang tak bisa dijual menggunung.
Kabar rencana mendakwa Yingluck ini datang di tengah bentrokan antara polisi antihuru-hara dan pengunjuk rasa antipemerinteh di ibu kota Bangkok yang mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas.
Kelompok oposisi mengatakan Yingluck adalah sekadar boneka dari kakaknya Thaksin Shinawatra, seorang pengusaha kaya raya yang pernah menjadi perdana menteri Thailand sebelum digulingkan milter pada 2006.
Thaksin kini berada di luar negeri untuk menghindari tuntutan hukum dan tuduhan korupsi yang bisa mengantarnya ke penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.