Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Negara Bermasalah dengan Anak

Kompas.com - 21/11/2013, 13:07 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Beberapa pasangan bersiap menyambut kelahiran bayi mereka. Wajah para calon ayah dan ibu itu menyiratkan harapan sekaligus kecemasan. Harapan akan adanya  generasi penerus bercampur dengan makin banyaknya energi yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas hidup mereka hingga menjadi dewasa.
Kisah di atas sejatinya sebuah potongan film pendek karya sutradara peraih Oscar Errol Morri yang bisa disaksikan melalui laman www.projectsunlight.com sejak kemarin, Rabu (20/11/2013). Hari tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Anak Universal.

Sementara, menurut catatan terkait hal tersebut, empat negara, Amerika Serikat (AS), Inggris, India, dan Brasil terbilang bermasalah dengan anak. Maksudnya, di  negara-negara tersebut ketersediaan kelengkapan akses ke air bersih hingga asupan nutrisi untuk anak belum maksimal.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Adalah Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk sekaligus Wakil Presiden Unilever Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru (SEAA) Peter Ter Kulve yang memaparkan hal tersebut. "Di Indonesia pun masih ditemukan anak-anak yang kekurangan asupan nutrisi," katanya.

Kenyataan itu, imbuh Ter Kulve, yang membuat pihaknya ikut menghelat kampanye bertajuk Project Sunlight. Kampanye ini merupakan inisiatif global untuk menginspirasi sekaligus mengajak masyarakat melakukan tindakan nyata mewujudkan hari esok lebih cerah bagi generasi mendatang.

Yang istimewa, kata Ter Kulve, di Indonesia, kini, Unilever sudah berusia 80 tahun sejak kali pertama perusahaan multinasional asal Belanda itu mendirikan pabrik Lever Brother di kawasan Angke, Jakarta Utara, pada 5 Desember 1933. Maka dari itulah, peluncuran kampanye yang inspirasinya berangkat dari produk sabun batangan merek Sunlight pada era 1930-an itu juga digelar di Indonesia.

Secara harafiah, sunlight yang berarti sinar matahari merupakan elemen penting untuk menyuburkan tanaman guna memenuhi kebutuhan pangan semua orang. Sinar matahari juga penting untuk membantu memproduksi energi terbarukan yang dibutuhkan di masa depan.
     
2 juta anak

Secara khusus di Indonesia, kampanye ini bakal masuk dalam pengelolaan Yayasan Unilever. Sementara, mitra pelaksana adalah World Food Program (WFP), Save The Children, dan Dana PBB untuk Anak-anak (Unicef). Target kampanye secara global adalah membantu sekitar 2 juta anak untuk mendapat akses sanitasi, asupan nutrisi, air bersih, dan berbagai pola hidup sehat lainnya.

Josephus Primus Ilustrasi Unilever Indonesia
Unicef, misalnya, akan menjadi pelopor bagi pendanaan dari Unilever kepada 500.000 anak di 3.500 sekolah di India. Bentuk bantuan tersebut berupa fasilitas untuk mencuci tangan berikut edukasi mencuci tangan memakai sabun.

Lembaga PBB lainnya, WFP, akan menyediakan sejuta makanan tambahan untuk anak-anak di sekolah-sekolah Indonesia. Makanan tambahan di sekolah akan menjadi alasan kuat membuat anak-anak berangkat ke sekolah. Tak cuma tiu, makanan tambahan memastikan anak-anak tetap berada di sekolah hingga akhir jam pelajaran.

Pada bagian selanjutnya, kata Juru Bicara PT Unilever Indonesia Tbk Sancoyo Antarikso, secara internal, pihaknya, salah satunya, juga menghelat kegiatan penghijauan dengan penanaman 80.000 pohon pada lebih dari 30 lokasi sekolah di seluruh Indonesia. "Karyawan kami dan keluarganya akan terlibat mulai Desember tahun ini," katanya.

Kegiatan eksternal yang juga menjadi gawe besar perusahaan yang masuk bursa efek Indonesia pada Januari 1982 pun ada. Ada tiga hal besar yang akan terus-menerus didengungkan yakni menonton, bertindak, dan bergabung. Dengan menonton film pendek tadi, emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode UNVR itu bakal menginspirasi banyak keluarga melihat masa depan lebih positif dan optimistis.  

Kedua, Unilever Indonesia mengajak masyarakat mendukung cara hidup lestari mulai dari kegiatan sehari-hari semisal mencuci, mandi, dan sebagainya lebih bijak. Caranya, ada ajakan masyarakat memilih produk pendukung terwujudnya lingkungan dan masyarakat makin lestari.

Ketiga, Unilever Indonesia mengajak masyarakat bergabung dalam gerakan yang bisa diakses melalui laman tersebut di atas. Di dalam laman itu masyarakat bisa mengambil contoh-contoh dari berbagai ide untuk menerapkan cara hidup lestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com