Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Dokter? Nyalakan Komputer Anda

Kompas.com - 22/10/2013, 08:07 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM - Bayangkan Anda terkena flu parah, pilek dan batuk. Anda tak ingin bangun dari tempat tidur, apalagi untuk pergi ke klinik terdekat. Itulah yang terjadi pada Diana Rae baru-baru ini.

Pengajar Ilmu Keperawatan dari kota kecil Tenino, Washington, menemui dokternya, menjelaskan berbagai gejala penyakitnya, kemudian mendapat resep.

Namun Rae melakukannya tanpa meninggalkan rumah. Yang ia butuhkan hanya sambungan internet dan Skype.

Ben Green, seorang dokter dari Unit Gawat Darurat Franciscan Virtual di Tacoma, Washington, menemui pasien setiap hari melalui telekonferensi video. Dengan video chat, Dr. Freen dapat memeriksa pasien layaknya mereka berada di ruangan yang sama.

Green mengatakan 75 persen dari pasiennya dapat disembuhkan tanpa ia harus bertemu dengan mereka secara langsung.

Pasien membayar Franciscan Health System 35 dolar per sesi virtual. Ini lebih murah daripada mengunjungi ruang darurat di rumah sakit, tempat praktek dokter atau klinik darurat.

Tak hanya lebih murah, mengunjungi "dokter virtual" juga praktis.

"Saya mau membayar dua kali lipat untuk kenyamanan tak harus menghabiskan banyak waktu di ruang tunggu dokter dan terkena kuman pasien-pasien lain yang juga sakit," katanya.

Franciscan, yang juga mengelola rumah sakit, klinik dan panti jompo, bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi kesehatan Carena. Carena adalah satu perusahaan yang mengkhususkan diri pada pelayanan ini di Amerika.

Kendala saat ini yang menghambat perkembangan layanan dokter virtual adalah bahwa para dokter harus memperoleh izin terpisah dari negara bagian masing-masing. Untuk saat ini, dokter-dokter yang tergabung dalam Carena dapat merawat pasien yang berada di Washington dan California, tetapi tidak di negara-negara bagian di sebelahnya seperti Oregon dan Idaho.

Namuin para dokter juga menyadari, layanan dokter virtual ini mungkin tidak cocok bagi semua orang. "Kenyamanan pasien sangat penting bagi kami," katanya. "Jadi kalau kita merasa pasien merasa tidak nyaman dengan metode ini, kami akan menyarankan mereka alternatif lain."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com