Pablo Ramdohr (33), lelaki itu, memberi tahu keluarganya pada Minggu (13/10/2013) sekitar tengah hari, dengan menuliskan, "I love you". Di akun Twitter itu dia memasukkan tautanke situsyang merinci cara dia melakukan aksi bunuh dirinya.
"Tweet ini diprogram. (Bunuh diri ini) terjadi beberapa waktu lalu. Jelas, ini cara yang buruk dalam memberitahumu. Namun, ini satu-satunya cara memprogram pesan yang bisa muncul kemudian," kata Ramdohr dalam pesan yang muncul di Twitter, Minggu.Petugas koroner mengotopsi jasad Ramdohr pada Senin (14/10/2013). Kasus ini mengejutkan pengguna Twitter di Cile, dan memperoleh perhatian besar dari media setempat terkait penggunaan media sosial dan perawatan terhadap kesehatan mental.