Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Libya Tuding Partai Politik Dalangi Penculikannya

Kompas.com - 11/10/2013, 16:31 WIB
TRIPOLI, KOMPAS.com - Perdana Menteri Libya Ali Zeidan menuding sebuah partai politik berada di belakang penculikan singkatnya pada Kamis (10/10/2013). Namun, Zeidan tidak menyebut nama partai yang ditudingnya.

Zeidan menekankan, para penculiknya hanya ingin menggulingkan pemerintah menggunakan kekerasan, demokrasi, atau cara lainnya.

"Para penculik adalah partai politik yang ingin menggulingkan pemerintah dengan segala cara," kata Zeidan dalam wawancara dengan stasiun televisi France24.

"Dalam beberapa hari nanti akan saya beri informasi lebih banyak soal partai politik yang mendalangi penculikan saya," tambah Zeidan.

Zeidan diculik sejumlah mantan pemberontak Libya dari sebuah hotel pada Kamis dini hari dan menahannya selama beberapa jam.

Setelah dibebaskan, Zeidan terlihat dalam kondisi sehat dan langsung menuju ke pusat pemerintahan Libya.

Lalu dalam siaran langsung televisi, Zeidan terlihat memimpin sidang kabinet dan dia mengucapkan terima kasih kepada para mantan pemberontak yang ikut membantu pembebasan dirinya.

Penculikan singkat PM Ali Zeidan ini terjadi lima hari setelah pasukan komando AS menangkap tokoh senior Al-Qaeda Abu Anas al-Libi di jalanan kota Tripoli dan langsung membawanya ke sebuah kapal perang di Laut Tengah.

Sejumlah saksi mata melihat Zeidan ditahan di sebuah kantor polisi di sebelah selatan ibu kota. Para penculik membebaskan Zeidan setelah para warga yang bersenjata mengepun kantor polisi itu dan menuntut pembebasan Zeidan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com