Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Perempuan Nigeria Berunjuk Rasa Minta Menikah

Kompas.com - 29/09/2013, 01:09 WIB

ABUJA, KOMPAS.com - Ribuan perempuan Nigeria, Sabtu (28/9/2013) turun ke jalan di kota Gusau, negara bagian Zamfara untuk menyerahkan petisi ke polisi syariah agar dipermudah untuk menikah.

Secara tradisional perempuan di kota yang sebagian diperintah berdasarkan hukum Islam ini memiliki aturan untuk menyediakan rumah dengan perlengkapannya sebagai salah satu syarat pernikahan.

Tetapi syarat ini dinilai terlalu berat bagi sebagian besar perempuan yang ingin mencari suami.

Aksi ini dilakukan asosiasi Zamfara yang terdiri dari para perempuan yang telah bercerai, janda dan perempuan muda yatim piatu yang ingin mencari suami yang tepat.

"Banyak diantara kami yang tidak bisa menyediakan makan dua kali sehari karena tidak ada lelaki yang bisa menyokong kami," kata seorang wanita dikutip harian Nigeria Premium Times.

Ada sekitar 8.000 orang perempuan yang menandatangani petisi untuk diserahkan kepada pemerintah negara bagian Zamfara.

Nikah massal

Abdullahi Muhammad Shinkafi, komisioner urusan agama negara bagian Zamfara kepada BBC mengatakan bisa memahami permintaan dan kebutuhan para wanita tersebut.

"Apa yang para janda ini cari adalah ingin menikah... dan di Nigeria terutama, ada banyak tradisi yang terkait dengan uang dalam proses pernikahan," katanya kepada BBC.

"Itulah mengapa mereka berdemo dan mencari perhatian dari pemerintah," lanjut Shinkafi.

Dia mengatakan permintaan ini akan dikaji dan pemerintah negara bagian Zamfara berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk membantu mereka yang hidup dalam kemiskinan.

Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah seperti yang dilakukan di negara bagian Kano, di kawasan utara Nigeria,  di mana dewan kepolisian syariah setempat atau Hisbah, sering menyelenggarakan pernikahan massal bagi janda miskin.

Hisbah membayar biaya untuk baju pernikahan, uang yang harus dibayar ke mempelai pria termasuk perlengkapan rumah yang harus disediakan oleh mempelai wanita.

Tapi menurut Shinkafi akibat keterbatasan anggaran di Zamfara mungkin menyebabkan mereka tidak bisa melakukan kebijakan serupa dalam waktu dekat.

"Itu adalah sesuatu yang harus dilakukan pasangan secara bersama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com