Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pesawat Qantas Nyaris "Adu Bagong" di Udara

Kompas.com - 21/09/2013, 18:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Andai saja "adu bagong" alias bertabrakan muka lawan muka dua pesawat Qantas di udara, kemarin, terjadi, Australia bakal berjumpa dengan malapetaka besar.

Adalah warta laman Bangkok Post hari ini mewartakan hal itu. Sejauh ini, otoritas Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) tengah mencari tahu penyebabnya.

Catatan awal investigasi ATSB menunjukkan dua pesawat Airbus A-330 Qantas bertolak dari dua lokasi berlawanan. Yang satu terbang dari Sydney, timur Australia. Sementaranya, satunya lagi dari Perth, barat Australia.

Dari arah Sydney, satu pesawat Qantas sudah terbang di ketinggian 39.000 kaki. "Pesawat dari Perth meminta izin naik dari 38.000 kaki ke 40.000 kaki," kata penyelidikan ATSB itu.

Jadilah, izin menambah ketinggian terbang pesawat dari Perth mendapat lampu hijau. "Saat naik itulah, terdengar tanda bahaya akan adanya kemungkinan tabrakan muncul," kata Wakil Presiden Asosiasi Pilot Internasional Australia Richard Woodward yang ikut dalam tim investigasi.

Alhasil, pesawat yang meminta izin menaikkan ketinggilan itu batal melakukan manuver yang diminta. "Alat tanda bahaya itu adalah pertahanan terakhir dari kemungkinan tabrakan muka lawan muka," imbuh Woodward yang masih aktif sebagai pilot Qantas tersebut.

Lebih lanjut, penyelidikan juga menemukan kemungkinan adanya kerusakan dalam peralatan satu di antara kedua pesawat itu, khususnya saat mulai proses permintaan izin hingga pilot menaikkan ketinggian terbang. "Kejadian berada di atas Adelaide," kata ATSB.

Sementara, seorang penumpang seusai mendarat di Perth mengatakan,"Saya melihat sebuah pesawat di sisi kiri persis di bawah pesawat yang saya tumpangi."

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com