Berbicara di Gran Teatro, Havana, pada hari terakhir kunjungannya di Kuba, Obama mengandaikan AS dan Kuba sebagai dua bersaudara yang selama ini terasing.
"Saya datang ke sini untuk mengubur sisa-sisa perang dingin di Amerika," kata Obama.
Pernyataan Obama itu menimbulkan respons yang luar biasa dari mereka yang memadati gedung teater itu. Mereka menyambut visi Obama tentang hubungan AS-Kuba dengan sorak sorai dan tepuk tangan panjang.
"Creo en el pueblo cubano," kata Obama dalam Bahasa Spanyol, yang kemudian mengartikannya dalam Bahasa Inggris, "I believe in the Cuban people."Seolah kontras dengan keceriaan Obama, Presiden Kuba Raul Castro duduk terdiam di sebuah kotak teater bersama pejabat tinggi lainnya.
Dia menatap dingin saat Obama mengatakan, "rakyat Kuba harus mampu memilih pemerintahan mereka secara bebas dalam iklim demokratis."
Kejadian ini pun merupakan sejarah baru. Obama adalah Presiden AS pertama yang diijinkan untuk berbicara kepada publik Kuba dan disiarkan langsung dijaringan televisi. Selama ini Pemerintah Kuba mengontrol ketat penyiaran di Kuba.
"Saya merasa Obama telah menyentuh hati warga Kuba," kata warga Havana, Lazaro Bosch (62)."Obama adalah lelaki dengan ide-ide, dan pemikiran yang jernih. Saya pikir, dia benar-benar ingin membangun sebuah hubungan yang baru," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.