Peristiwa ini terjadi pada sebuah kamp di kota Malakai di utara yang menjadi tempat tinggal ribuan orang pengungsi perang antara militer dan pemberontak.
UNICEF mengatakan kelompok yang tidak diketahui identitasnya mendatangi sejumlah rumah dan menculik anak pria yang berumur di atas 12 tahun.
Minggu lalu, Human Rights Watch menuduh kedua belah pihak menggunakan tentara anak. Tuduhan ini sudah dibantah pemerintah.
Konflik Sudan Selatan dimulai pada tahun 2013 setelah Presiden Salva Kiir menuduh wakilnya Riek Machar merencanakan kudeta.
Machar menyangkal tuduhan itu, tetapi kemudian membentuk pasukan pemberontak untuk melawan pemerintah.
PBB memperkirakan 12.000 anak-anak dijadikan tentara di Sudan Selatan tahun lalu.
Sekitar 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal karena perang sementara 2,5 juta orang mengalami kekurangan pangan parah.
Sudan Selatan adalah negara terbaru dunia yang menjadi merdeka dari Sudan pada tahun 2011.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.