Awalnya, penjabat Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov mengatakan pada Minggu (13/4/2014), kalau para pemrotes bersenjata itu tidak akan mendapatkan hukuman kalau menyerah. Rupanya, kelompok bersenjata itu tidak menggubris pernyataan pemerintah Ukraina. "Kami akan menggelar operasi antiterorisme," kata Turchynov dalam pernyataan terbarunya.
Pihak Barat menuding Rusia menjadi dalang di belakang kelompok bersenjata tersebut. Sementara, presiden terguling Ukraina Viktor Yanukovych mengatakan kalau kelompok bersenjata tersebut merupakan kerja sama antara pemerintah Kiev dan CIA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.