"Makanan basi, kondisi kerja yang buruk ditambah terkena semprotan insektisida diduga kuat menjadi penyebab pingsan massal ini," kata Khim Sunsoda, wakil gubernur distrikn Pur Senchey, lokasi insiden itu terjadi.
Ketiga pabrik garmen yang dikelola kelompok usaha Shen Zhou, Daqian Textile dan New Wide, diketahui membuat pakaian pesanan produsen alat-alat olahraga Jerman, Puma dan Adidas.
Sebanyak 650.000 pekerja menjadi tulang punggung industri garmen Kamboja yang bernilai miliaran dolar AS itu. Industri garmen kini menjadi salah satu sumber pendapatan salah satu negara miskin di Asia Tenggara itu.
Namun, keselamatan para pekerja itu tidak terlalu diperhatikan sebab kejadian pingsan massal ini kerap terjadi. Kemungkinan besar penyebabnya adalah buruknya kesehatan, ventilasi buruk, dan terpapar bahan kimia berbahaya.
"Kesehatan para pekerja Kamboja sangat buruk karena dengan upah yang mereka dapatkan saat ini, mereka tak bisa membiayai hidup layak," kata ketua Federasi Serikat Pekerja Kamboja, Seang Sambath.
Pada Januari lalu, aparat kepolisian Kamboja melepaskan tembakan ke arah para pekerja garmen yang berunjuk rasa menuntut upah sebesar 160 dolar AS sebulan untuk kerja mereka di pabrik-pabrik yang memasok produk garmen internasional seperti GAP, Nike dan H&M.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.