UNAMI lebih lanjut mengatakan, dari jumlah tadi, sebanyak 887 korban tewas adalah warga sipil, termasuk di dalamnya adalah 127 polisi. "Sementara anggota Tentara Keamanan Nasional Irak yang tewas ada 92 orang," kata UNAMI.
Data itu juga menunjukkan kalau ada 2.133 warga terluka. Rinciannya, 1.957 warga sipil dan 176 anggota tentara Irak.
Baghdad
UNAMI juga menggelontorkan data soal kota paling berbahaya di Irak. Peringkat pertama adalah Baghdad. Selama September ini, jumlah korban tewas di situ ada 418 orang. "Korban luka ada 1.011 orang," terang UNAMI.
Kota-kota berbahaya setelah Baghdad adalah Niniveh, Diyala, Salahudin, dan Anbar. "Kirkuk, Arbil, Babil, Wasit, Dhi-Qar, dan Basra adalah kota dengan sedikit korban jiwa," tulis UNAMI.
Lantaran Irak masih berpotensi bagi maraknya kekerasan, Utusan Khusus PBB untuk Irak Nickolay Mladenov menyerukan kepada banyak negara untuk kembali menjalin usaha dialog nasional dan rekonsiliasi bagi Irak. "Semua pihak harus bersama-sama menghentikan kekerasan di Irak," katanya menegaskan.
Sejak Desember 2012, tensi kekerasan antara kelompok Sunni dan Syiah di Irak makin menanjak. Kelompok Sunni dalam protesnya mengatakan kalau pada enam provinsi berbasis mayoritas Sunni, para pemimpinnya malahan dari Syiah. "Termasuk di wilayah Sunni di Baghdad," kata pernyataan kelompok Sunni.