"Semuanya dalam evaluasi dan menjadi subyek pembenahan," demikian Menteri Pekerjaan Umum Spanyol, Ana Pastor kepada parlemen terkait kecelakaan fatal pada 24 Juli itu.
Pemerintah akan melakukan evaluasi ulang soal batas kecepatan dan sistem sinyal di seluruh jaringan kereta api Spanyol.
Ana Pastor menambahkan, pemerintah juga akan mempertimbangkan perubahan aturan penggunaan telepon oleh para pegawai kereta api.
Pemerintah juga mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi satelit di kereta api yang akan melengkapi sistem sinyal yang sudah ada.
Dalam satu dekade terakhir Spanyol menanamkan investasi besar dalam sistem perkeretaapian.
Spanyol kini menduduki posisi kedua negara dengan jaringan kereta api cepat terbesar di dunia dengan jaringan rel sepanjang 3.100 kilometer.
Untuk urusan jaringan kereta api cepat, Spanyol hanya kalah dari China.
Jaringan kereta api Spanyol adalah kombinasi jalur kereta api cepat yang menggunakan sistem keselamatan canggih dengan jalur konvensional yang menggunakan sistem pengereman yang tidak terlalu canggih.
Sejumlah pejabat kereta api mengatakan, lintasan tempat kecelakaan terjadi adalah jalur konvensional yang menggunakan sistem pengereman biasa yang baru bisa menghentikan laju kereta api jika kecepatan kereta di atas 200 km per jam.
Presiden perusahaan kereta api negara, Renfe, Julop Gomez-Pomar kepada parlemen mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem keamanan kereta api Spanyol.
Sementara itu presiden perusahaan infrastruktur kereta api Adif, Gonzalo Ferre mengatakan sistem perkeretaapian Spanyol selama ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
"Kini semuanya tergantung kita untuk mempertahankan predikat terbaik itu," kata Ferre.
Kecelakaan kereta api terburuk di Spanyol sejak 1944 itu terjadi tak lama setelah negeri itu memenangkan proyek pembangunan jaringan kereta api cepat di Brasil.
Jaringan kereta api itu akan menghubungkan Rio de Janeiro, Sao Paulo, dan Campinas yang akan dimulai September mendatang.
Proyek raksasa ini bernilai 16,4 miliar dolar Amerika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.