Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinis "Kereta Maut" Spanyol "Lupa" Rute yang Dilaluinya

Kompas.com - 31/07/2013, 02:11 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
MADRID, KOMPAS.com — Dari rekaman data kereta, diketahui masinis kereta yang tergelincir di Spanyol dan menewaskan 79 orang pada Rabu (24/7/2013) sedang menelepon staf perusahaan kereta negara, Renfe. Dari rekaman yang sama, diketahui masinis menelepon untuk berkonsultasi tentang rute kereta yang dijalankannya.

Pengadilan Tinggi Galicia, Spanyol, menyatakan, saat kecelakaan, kereta melaju dengan kecepatan 119 mil per jam, atau sekitar 192 kilometer per jam. "Beberapa detik sebelum kecelakaan, rem baru diaktifkan. Diperkirakan bahwa pada saat tergelincir, kereta melaju pada kecepatan 153 kilometer per jam," ujar pernyataan dari pengadilan tersebut, Selasa (30/7/2013).

Batas kecepatan kereta rute Madrid ke Ferrol di mana kecelakaan terjadi adalah 80 kilometer per jam. Dari data rekaman kereta, diketahui bahwa masinis menelepon staf Renfe untuk berkonsultasi soal peta perjalanan kereta pada saat kecelakaan tak terhindarkan. "Dari isi percakapan dan kebisingan latar belakang tampaknya pengemudi berkonsultasi (tentang) peta atau kertas dokumen," lanjut pernyataan itu.

Delapan gerbong kereta keluar dari lintasan dan membentur dinding beton, sekitar 4 kilometer dari Santiago de Compostela di barat laut Spanyol. Seorang perempuan berkewarganegaraan Amerika meninggal di rumah sakit, Minggu (28/7/2013), menjadi korban tewas ke-79 dari kecelakaan itu. Dalam kecelakaan ini, sembilan warga negara asing tewas.

Hakim pemeriksa, Luis Alaez, mengenakan 79 tuduhan pada masinis kereta, Fransisco Jose Garzon Amo, untuk pembunuhan karena kelalaian. Namun, Alaez juga memberikan pembebasan bersyarat dengan pengawasan pengadilan kepada Garzon.

Di persidangan, Minggu (28/7/2013), Garzon mengakui kehilangan konsentrasi saat mengemudikan kereta itu. Kepada hakim, dia mengaku sempat bingung dengan rute di mana kereta yang dikendalikannya berada. "Dia percaya ia berada di rute lain ketika mulai memperlambat kereta dan itu sudah terlambat untuk mengendalikan kereta," tulis media lokal El Pais.

Sebelum kecelakaan, sinyal peringatan untuk memperlambat laju kereta sudah dikirim ke Garzon, empat menit dari waktu tiba di lokasi kecelakaan. Informasi tersebut disampaikan oleh Presiden Adif, operator rel kereta api di negara bagian tersebut.

Perusahaan ini pun berjanji akan memeriksa semua jalur dan jaringan sistem keamanan, menyusul kecelakaan tersebut. "Ini adalah tindakan pencegahan. Setelah apa yang terjadi, protokol adalah untuk meninjau semua sistem untuk mengonfirmasi bahwa semuanya bekerja dengan benar," ujar pernyataan dari perusahaan tersebut.

Kereta kecepatan tinggi menggunakan dua jalur di rute ini dengan masih menggunakan sistem keamanan konvensional. Pada sistem yang lebih modern, kecepatan kereta akan otomatis dikurangi ketika melaju terlalu cepat melampaui batas maksimal yang diizinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com