"Anak tidak harus menjalani operasi plastik dalam bentuk apapun, kecuali ada alasan medis atau psikologis yang sangat kuat," kata Ketua Asosiasi Gabrielle Caswell seperti dikutip smh.com.au hari Senin (22/7).
Saat ini hanya di negara bagian Queensland saja sudah ada larangan tersebut dimana dokter yang melakukan operasi plastik terhadap anak-anak tanpa alasan kuat bisa dikenai hukuman penjara selama dua tahun. Di negara bagian New South Wales, pedoman yang ada menghendaki adanya masa "tenggang" tiga bulan bila seorang anak ingin melakukan operasi plastik. Dalam masa tenggang itu, mereka diminta untuk mendiskusikan kembali dengan dokter pribadi mereka dan bila diperlukan dengan psikolog klinis.
Menurut laporan koresponden Kompas.com di Australia L Sastra Wijaya, semakin banyak remaja Australia melakukan tindakan kosmetik seperti suntikan botoks untuk memperbesar bibir atau hidung, sebagai hadiah bagi kelulusan sekolah mereka. Bahkan ada remaja yang mendapatkan hadiah untuk memperbesar payudara.
Ketua Asosiasi Ahli Bedah Plastik Australia Geoff Lyons mengatakan penyuntikan botoks memliki resiko kesehatan yang tinggi apalagi dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki kualitas memadai. "Botoks dan Collagen adalah bahan yang perlu resep dokter, dan tindakan ini harus dilakukan di fasilitas yang memiliki izin sehingga bila terjadi sesuatu bisa ditangani dengan baik," kata Lyons seperti dikutip news.com.au.
Menurut seorang perawat Matty Samaei, pemilik sebuah salon spa di Sydney, dia kedatangan banyak remaja yang ingin agar bibir mereka mendapatkan suntikan botoks. "Sekarang ini semakin banyak tekanan bagi para remaja. Mereka menonton keluarga Kadarshians, dan mereka datang dengan gambar yang diambil dari Instagram, mereka ingin kelihatan seperti itu," kata Samaei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.