Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Kompas.com - 26/06/2024, 17:18 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber CNN

 

Nyanyian tersebut telah menyebar ke seluruh Jerman, yang saat ini menjadi tuan rumah kejuaraan sepak bola Eropa. Daya tariknya tidak terbatas pada orang-orang Jerman saja. Saat Italia bermain melawan Spanyol pekan lalu, para penggemar di stadion terdengar membawakan versi mereka masing-masing.

Menggeser ke Kanan

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, naik ke panggung di Brussels, Belgia, pada awal bulan ini untuk menyampaikan pidato kemenangan setelah bloknya yang berhaluan moderat (center-right) memperoleh kursi terbanyak di Parlemen Eropa. Namun nada suaranya lebih muram, tanpa gelora kemenangan. Dia berbicara tentang pentingnya membela nilai-nilai Eropa: integrasi, demokrasi, dan supremasi hukum.

Seperti apa nilai-nilai abstrak itu di mata para pemilih muda?

“Kaum muda akan mempertimbangkan ulang, apakah hal itu membantu saya memenuhi kebutuhan saya? Apakah itu menghibur saya? Apakah itu memberi saya keamanan? Apakah menyenangkan? Dan jika tidak, itu membosankan,” kata Schnetzer kepada CNN. “Jika menggunakan logika model TikTok ini, Anda akan segera menggeser ke konten berikutnya.”

Sementara kelompok arus utama Eropa menyampaikan pidato-pidato yang serius, kelompok ekstem kanan justru menarik banyak pengikut di platform media sosial TikTok.

Bardella dari RN memposting video dirinya mencicipi anggur dan melakukan pengambilan gambar. Maximilian Krah, kandidat utama AfD yang akan mengikuti pemilu Uni Eropa, menawarkan nasihat berkencan kepada para pengikutnya: “Jangan menonton film porno, jangan memilih Partai Hijau.”

Sensasi Baru

Belum begitu jelas seberapa dalam rasa simpati para kaum muda terhadap kelompok ekstrem kanan. Foa mengatakan, dalam tren yang terutama terlihat di kalangan anak muda, pemilih semakin banyak yang tidak loyal pada partai atau platform tertentu.

“Mereka sangat fluktuatif dari satu pemilu ke pemilu berikutnya,” kata dia.

Sama seperti para pemilih muda yang gencar berkampanye untuk partai hijau pada tahun 2019, kesetiaan mereka bisa saja berubah lagi.

Daya tarik partai ekstrem kanan juga mungkin akan berkurang jika para politisi dari kelompok itu mulai memerintah. Saat di luar pemerintahan, politisi dari partai ekstrem kanan tentu tidak dapat mengingkari janjinya, dan mereka terus menunjukkan ketidakmampuan kelompok arus utama dalam memenuhi janji. Begitu berada di pemerintahan, akan terbukti sama mengecewakannya. Setidaknya, itulah teori Macron.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com