Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kaum Muda Eropa Mulai Tertarik dengan Partai-Partai Ekstrem Kanan?

Kompas.com - 26/06/2024, 17:18 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber CNN

 

Kekhawatiran terkait kondisi ekonomi mendorong dia untuk bergabung dengan partai yang akan segera memerintah Prancis, meskipun Macron akan tetap menjadi presiden.

Jonathan Verbeken, calon wakil RN di distrik ke-15 Paris, mengatakan alasan utama dia bergabung dengan partai itu adalah karena, “kami melihat orang-orang menderita setiap hari, berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kami melihat situasi yang menyedihkan di Prancis, khususnya terkait keamanan dan imigrasi. Kami ingin bereaksi terhadap hal itu.”

Bagi banyak pemilih berusia lanjut, RN masih merupakan prospek yang menakutkan. Meskipun ada upaya selama bertahun-tahun dari partai itu untuk bisa diterima masyarakat, termasuk dengan menghilangkan elemen-elemen ekstremis dan kontroversial yang terkait dengan sejarah antisemitik dan neofasis, generasi-generasi tua masih ingat asal-usul neofasis dan antisemitisme.

Namun para pemilih muda tampaknya kurang begitu peduli dengan asal-usul itu, kata Simon Schnetzer, penulis sebuah survei terbaru tentang generasi muda Jerman.

“Kaum muda adalah pemilih pemula. Mereka adalah lembaran kosong. Apa yang paling mendorong keputusan mereka adalah: Siapa yang dapat menawarkan sesuatu yang paling sesuai dengan kebutuhan saya?” katanya kepada CNN.

Kurangnya beban sejarah, ditambah pudarnya partai-partai berhaluan moderat di banyak wilayah Eropa, telah membuat kelompok-kelompok ekstrem kanan terlihat terhormat dan menawarkan berbagai solusi ekonomi untuk permasalahan generasi muda.

Sarah-Lee Heinrichs, politisi Partai Hijau Jerman berusia 23 tahun, mengatakan kekhawatiran ekonomi menjadi lebih umum di kalangan anak muda sejak pemilu Parlemen Eropa terakhir pada tahun 2019. Ketika itu Partai Hijau menjadi partai terbesar kedua di Jerman untuk pertama kali. Menurut dia, setelah pandemi Covid-19, perang besar-besaran di Ukraina, dan inflasi yang kembali melonjak, paham lingkungan tidak lagi menjadi prioritas kaum muda.

“Jika pemerintah tidak memberikan jaminan sosial – pekerjaan yang baik dan tempat tinggal yang tidak menghabiskan lebih dari 50 persen pendapatan Anda setiap bulannya – maka kelompok ekstrem kanan akan bangkit,” kata Heinrichs kepada CNN.

Seiring dengan kerentanan masalah ekonomi, muncullah perlawanan yang lebih sengit terhadap imigrasi. Hal itu terjadi hampir satu dekade setelah benua itu – dan khususnya Jerman – menerima sejumlah besar pengungsi yang melarikan diri dari perang di Suriah.

Sebuah tren baru yang mengkhawatirkan dimulai bulan lalu, setelah sebuah klip video pendek yang diambil di pulau wisata Sylt di Jerman diposting di X. Dalam video itu, sejumlah pemuda Jerman yang berpakaian rapi menyanyikan “Ausländer Raus!” (“Orang Asing Keluar!”) dan “Deutschland den Deutschen!” (“Jerman untuk orang Jerman!”) dengan irama Eurodance tahun 1999.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com