Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaza, Titik Konflik Israel-Hamas, Kota Tua Berusia 3.000 Tahun

Kompas.com - 22/01/2024, 11:55 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

 Gaza mengalami pembangunan infrastruktur dan arsitektur yang signifikan. Gaza menjadi pusat pertanian, terutama penghasilan gandum dan anggur, yang diekspor ke seluruh kerajaan Romawi.

Agama juga mengalami perubahan selama era Romawi. Awalnya, kepercayaan politeistik mendominasi, tetapi kemudian agama Kristen mulai berkembang dan menjadi agama yang dominan di kota ini. Eusebius dari Caesarea, dalam karyanya "Historia Ecclesiastica" (awal abad ke-4 M), mencatat bahwa Gaza menjadi salah satu pusat awal penyebaran kekristenan di wilayah tersebut.

Pada periode Bizantium, Gaza mencapai puncak kemakmurannya sebagai kota penting di Palestina. Gaza menjadi pusat pendidikan dan budaya. Pada masa itu, Gaza terkenal dengan sekolah filsafatnya, yang menarik para cendekiawan dari seluruh wilayah.

Periode Bizantium berakhir dengan penaklukan oleh kaum Muslim pada abad ke-7 M, yang membuka babak baru dalam sejarah Gaza. Pada tahun 635 M, bangsa Arab menaklukkan Gaza, dan kota ini menjadi kota Muslim.

Gaza menjadi pusat penting tradisi Islam dan dikatakan sebagai tempat pemakaman Hashim bin Abd Manaf, kakek buyut Nabi Muhammad, dan tempat kelahiran al-Shafii (767–820), pendiri madzhab hukum Islam Shafii.

Kota ini mengalami kemunduran selama Perang Salib.

Namun, setelah Sultan Saladin mengalahkan Tentara Salib yang menduduki wilayah itu dalam Pertempuran Hattin (1187), Gaza kembali ke kontrol kaum muslim. Gaza kemudian berpindah ke tangan Turkiye Ottoman pada abad ke-16.

Selama periode Ottoman, Gaza mempertahankan perannya sebagai pusat perdagangan regional penting. Kesultanan Ottoman memperkenalkan sistem administratif baru dan membangun struktur-struktur militer untuk mengontrol dan melindungi jalur perdagangan.

Pada masa ini, Gaza juga mengalami perkembangan di bidang arsitektur dan infrastruktur urban. Banyak masjid, madrasah, dan bangunan publik lainnya dibangun atau direnovasi, menambah kekayaan arsitektur kota. Salah satu contohnya adalah Masjid Besar Gaza, yang telah ada sejak era Bizantium dan kemudian dibangun kembali oleh Ottoman.

Pada Perang Dunia I, kota ini dipertahankan dengan gigih oleh Turkiye dan baru dikuasai pasukan Inggris pada November 1917.  Kekuasaan Ottoman atas Gaza berakhir setelah Perang Dunia I.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com