Sekitar 900 M, tren kecantikan gigi hitam berkembang di Jepang. Para wanita sepakat bahwa gigi hitam adalah salah satu penampilan tercantik.
Jika gigi wanita tidak menghitam secara alami, maka ia akan menghitamkannya. Campuran air panas, sake, besi panas dalam panci didiamkan selama 5 hari.
Setelah itu, sebuah ampas hitam akan naik ke permukaan dan itulah yang digunakan untuk menggosok gigi mereka.
Awalnya, tren kecantikan ini hanya digunakan oleh para wanita, tetapi kemudian berkembang hingga para pria ikut melakukannya.
Kebiasaan itu berlangsung hampir 1000 tahun sampai pada 1870 hal itu dilarang.
Baca juga: Rahasia Cantik Mumi Xin Zhui dari China Kuno, Beda dari Mesir Punya
Sepanjang sejarah 500 tahun lalu, Inggris memiliki standar penampilan untuk laki-laki bisa dianggap jantan, yaitu dengan menonjolkan penisnya di balik celana.
Dahulu terdapat codpieces yang merupakan tambahan bahan celana dari balutan kain empuk hingga potongan logam yang terletak di bagian selangkangan pria, sehingga membentuk seperti penis yang menonjol di celana ketat.
Fesyen ini menjadi tren pada masa Edward IV. Codpieces dianggap sebagai tren aksesoris kejantanan.
Codpieces mati di era Elizabeth I, tetapi booming kembali pada era Georgia dengan anggapan penting untuk memamerkan apa yang telah Tuhan berikan kepada mereka.
Pada abad ke-19 di Jerman, tidak ada yang lebih mengesankan seorang pria dengan luka di wajahnya. Pria itu akan mendapatkan sanjungan karena dianggap jantan.
Para pria zaman itu secara aktif pergi keluar untuk mencari peluang ia mendapatkan luka "kejantanan". Melukai diri sendiri tidak masuk hitungan.
Biasanya anak sekolah secara teratur saling menantang berduel. Meski menggunakan topeng, misalnya saat duel dengan perlengkapan anggar, mereka tetap dengan sengaja membiarkan sebagian wajahnya terluka.
Pria itu kemudian menggoreskan lukanya lagi untuk memastikan lukanya paling besar.
Dilaporkan pada zaman itu, seorang pria membuat teman-temannya kagum saat berjalan-jalan dengan 14 bekas luka di wajahnya.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Xin Zhui, Mumi Cantik Terawat Berusia Ribuan Tahun dari Zaman China Kuno
Di Denmark pada masa lalu, sempat muncul tren wanita berjalan di jalan dengan sepatu yang tidak serasi, ukurannya berbeda, sambil membawa tongkat.
Penampilan itu sebenarnya membuat para wanita kesulitan berjalan. Namun, saat itu trendsetter kecantikan wanita Denmark ada di Ratu Alexandra, istri dari Raja Edward VII.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.