Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di China Pakai Drone untuk Atur Lalu Lintas

Kompas.com - 06/09/2019, 22:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTIAN, KOMPAS.com - "Anak muda ganteng yang sedang naik skuter listrik hitam dengan pakaian berwarna hijau hitam dan berkacamata, tolong pakai helm Anda!"

Sontak, pengendara skuter dan pengguna jalan lain yang menunggu di belakang lampu merah di kawasan tenggara China terkejut dari mana pengumuman itu berasal.

Baca juga: China Kembangkan Drone Spiderman, Bagaimana Cara Kerjanya?

Si pengendara skuter dengan cepat memakai helmnya, dan mendongak untuk mengetahui bahwa asal suaranya berasal dari drone yang dioperasikan polisi di Putian, Provinsi Fujian.

Rekaman yang kebetulan dilakukan oleh seorang pengguna jalan pada Rabu (4/9/2019) dirilis oleh media lokal CCTV dan menjadi viral di Weibo, dengan dilihat 34 kali.

Dilansir SCMP Jumat (6/9/2019), drone itu merupakan satu dari dua yang digunakan oleh polisi untuk mengatur lalu lintas sejak September tahun lalu.

Berdasarkan laporan Thepaper.cn, sejak adanya drone itu, polisi mampu melacak dan mencatat setidaknya 2.184 pelanggaran lalu lintas pada awal tahun ini.

Ada 10 polisi yang menjadi operator drone. Pesawat nirawak itu diterbangkan hingga 50 meter dari target, dan bertahan selama 30 menit, serta dilengkapi pengeras suara.

Salah seorang aparat mengatakan, mereka bisa mengidentifikasi pelanggaran seperti mobil tanpa pelat resmi, pengemudi motor menerobos lampur merah.

Kemudian pelanggaran lain seperti pengendara motor melaju di lajur yang salah, hingga ada pengguna skuter yang kedapatan tidak memakai helm.

Pengguna Weibo kebanyakan menanggapinya dengan humor. "Jika ada seseorang yang menyebut saya ganteng, saya tentu akan sangat senang," kata seorang netizen.

Tetapi ada juga warganet yang menyoroti drone digunakan untuk pengawasan. Apalagi kekhawatiran jika ada pelanggaran privasi dalam pengaturan lalu lintas.

"Bukankah akan menjadi canggung jika mereka sampai memotret orang yang tengah berhubunga intim di dalam mobil?" tanya salah seorang warganet.

Profesor dari Universitas Sains Politik dan Hukum China Zhu Wei kepada Beijing News menjelaskan, privasi menjadi kekhawatiran utama yang disuarakan oleh publik.

Dia menuturkan banyak orang takut jika keselamatan dan hak pribadi mereka dilanggar oleh drone. Meski mereka juga maklum polisi hanya menegakkan aturan.

Baca juga: Harga Drone DJI Makin Mahal gara-gara Tarif Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com