BEIJING, KOMPAS.com - China dilaporkan mengembangkan sebuah drone pemburu yang bertugas untuk menangkap drone atau pesawat lebih kecil dengan metode seperti Spiderman.
Pesawat nirawak itu dikembangkan oleh Perusahaan Industri dan Sains Dirgantara. Drone itu disebut bisa bekerja sendiri atau terintegrasi dengan sistem pertahanan China.
Baca juga: Houthi Klaim Serangan Drone ke Fasilitas Gas Alam Saudi, Picu Kebakaran
Dalam laporan berbahasa Inggris seperti dikutip CNN Kamis (5/9/2019), militer China mengatakan drone itu bisa menembakkan jaring seluas 16 meter persegi.
"Setelah tertangkap oleh jaring dari drone Spiderman itu, maka pesawat atau drone milik lawan bakal kehilangan tenaga sebelum akhirnya jatuh," ujar militer.
Selain untuk memburu pesawat kecil atau drone lain, drone "Spiderman" itu juga bisa dipergunakan untuk tujuan misi pengawasan dan pemetaan daerah.
Drone "Spiderman" merupakan senjata angkasa kedua yang dipamerkan China dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya pada Agustus, mereka juga memperkenalkan LJ-1.
Drone dengan sistem siluman itu didesain untuk membantu pasukan China jika terlibat konflik dengan jet tempur generasi kelima Amerika Serikat (AS), F-35.
Berdasarkan harian pemerintah Global Times, LJ-1 didesain sebagai target latihan dan bisa terbang sesuai formasi sebagai simulasi latihan tempur sesungguhnya.
Sebuah video yang dirilis militer China memperlihatkan bagaimana pesawat pengebom melepaskan sejumlah drone LJ-1, dan dibuat seolah hendak menyerang kapal perusak.
Dalam ulasan Global Times, kapal perusak China bisa mendeteksi LJ-1 meski menggunakan teknologi siluman, dan menghancurkan mereka menggunakan rudal.
"Kapal perusak juga memakai senapan untuk menembak drone yang terbang dengan memanfaatkan permukaan air untuk mendekat." Demikian ulasan Global Times.
China disebut sebagai terdepan dalam urusan teknologi drone murah dan kecil. Fakta yang dilaporkan juga diakui oleh Kementerian Pertahanan AS.
Baca juga: Drone Militer Inggris Senilai Rp 102 Miliar Dilaporkan Jatuh di Dekat Sekolah Dasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.