Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Beri Lampu Hijau, Perhiasan Jutaan Dollar Imelda Marcos Siap Dijual

Kompas.com - 31/05/2019, 15:47 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters

MANILA, KOMPAS.com - Mantan Ibu Negara Filipina Imelda Marcos memang terkenal karena kegemarannya mengoleksi perhiasan dan sepatu.

Mantan ratu kecantikan itu bahkan mengumpulkan lebih dari 2.000 pasang sepatu.

Terkait koleksinya, kini pemerintah Filipina telah memberi lampu hijau untuk menjual perhiasan Imelda.

Baca juga: Filipina Kembalikan 69 Kontainer Berisi Sampah ke Kanada

Juru bicara presiden Filipina pada Kamis (30/5/2019) mengatakan, penjualan perhiasan tersebut diyakini akan menguntungkan bagi publik.

Badan pemulihan aset pemerintah mendesak persetujuan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk menjulan salah satu dari tiga set perhiasan yang disita pada tiga dekade lalu.

Barang mewah itu disita setelah jatuhnya pemerintahan suami Imelda, mendiang diktator Ferdinand Marcos.

"Saya bertanya (kepada Duterte), apakah Anda memberi sinyal untuk menjual (perhiasan Imelda)?" ujar juru bicara kepresidenan Salvador Panelo, seperti dikutip dari Reuters.

"Dia bilang, ya, selama proses penjualan akan memberi manfaat untuk publik," imbuhnya.

Koleksi perhiasan itu disita di Hawaii, tempat di mana Ferdinand dan Imelda hidup dalam pengasingan.

Benda berharga tersebut termasuk berlian langka 25 karat, yang nilainya ditaksir oleh balai lelang Christie mencapai 5 juta dollar AS atau Rp 71 miliar.

Pemerintah Filipina sebelumnya berupaya untuk melelang koleski Imelda Marcos yang sekarang berusia 89 tahun selalu menentang langkah itu.

Baca juga: Siswa di Filipina Bakal Diwajibkan Menanam 10 Pohon Jika Ingin Lulus

Sementara itu, tiga set perhiasan yang telah disita pemerintah sekarang berada di tempat penyimpanan bank. Nilai seluruhnya bisa mencapai 6 juta dollar AS pada 1991.

Imelda lebih dikenal ketika meninggalkan koleksi ribuan sepatu saat keluarganya melarikan diri dari Filipina setelah people power pada 1986.

Tapi setelah sang diktator meninggal di pengasingan pada 1989, keluarga Marcos diperbolehkan pulang ke Filipina dan beberapa kembali masuk ke dunia politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com