Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Perancis Janjikan Pemulihan Gereja Notre Dame dalam 5 Tahun

Kompas.com - 17/04/2019, 07:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di Gereja Notre Dame, salah satu ikon wisata populer di Paris, telah padam setelah berjibaku selama sekitar 15 jam.

Kini, yang dilakukan adalah melakukan pemulihan terhadap gereja yang dibangun pada abad ke-12 itu. Presiden Perancis Emmanuel Macron menjanjikan Notre Dame bakal lebih cantik.

"Kami akan membangun gereja ini lebih cantik dan saya berharap bisa diselesaikan dalam waktu lima tahun," kata Macron di Elysee Palace dilansir AFP Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Donasi untuk Bangun Kembali Notre Dame Hampir Capai Rp 7,9 Triliun

Pernyataan ini tentu bertolak belakang dengan prediksi Eric Fischer, kepala penanggung jawab program restorasi Katedral Strasbourg yang berusia 1.000 tahun.

Kepada AFP via BBC, Fischer menuturkan untuk membangun kembali gereja yang usianya lebih muda 150 tahun dari Katedral Strasbourg, dibutuhkan waktu beberapa dekade.

Macron mengatakan kebakaran yang terjadi pada Senin (15/4/2019) petang telah menyatukan negara sejak aksi protes "Rompi Kuning" yang terjadi pada November tahun lalu.

"Sejarah kita tidak akan pernah berhenti. Apa yang kita lihat di Paris adalah kemampuan kita dalam bergerak dan bersatu," puji presiden 41 tahun itu.

Sejak Macron mengumumkan akan adanya penggalangan dana guna membangun kembali Notre Dame, terkumpul 600 juta euro, sekitar Rp 9,5 triliun, terkumpul dalam waktu 24 jam.

Dikutip Sky News, salah satu yang menyumbang adalah Francois-Henri Pinault sebesar 100 juta euro, atau Rp 1,5 triliun. Setidaknya ada 30 orang taipan dan pengusaha Perancis yaang memberi donasi.

Wakil Menteri Luar Negeri Laurent Nunez menyatakan dia sangat bangga kepada tim pemadam kebakaran yang mempertaruhkan nyawa untuk memadamkan kebakaran.

Menurut Nunez, operasi pemadaman api yang melalap Notre Dame begitu krusial dalam waktu 15-30 menit, dan berkata 48 jam ke depan bakal dipakai untuk menyelidiki penyebabnya.

Jaksa Paris Remy Heitz mengatakan saat ini mereka menganggap penyebabnya adalah sebuah kecelakaan. Meski begitu, dia telah menerjunkan 50 orang penyelidik.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan seluruh bel di gereja dan katedral bakal berdentang sebagai bentuk solidaritas terhadap Notre Dame.

Dari Amerika Serikat (AS), Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders menyatakan Notre Dame bakal terus menjadi simbol kebebasan beragama dan demokrasi.

Baca juga: Rekonstruksi Notre Dame Butuh Waktu Puluhan Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com