Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Nigeria Ricuh akibat Kekerasan, 39 Orang Tewas

Kompas.com - 25/02/2019, 17:55 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

ABUJA, KOMPAS.com - Pada Sabtu (16/2/2019), penduduk di Nigeria harus kecewa karena otoritas menunda pemilihan umum, 5 jam sebelum digelar pada hari itu, menciptakan kerugian finansial.

Pemilu akhirnya terlaksana pada akhir pekan lalu, dengan beberapa tempat pemungutan suara masih buka pada Minggu (24/2/2019).

Kantor berita AFP menyebutkan, kekerasan terkait pemilu di negara tersebut memakan korban tewas hingga 39 orang.

Baca juga: Tunda Pemilu 5 Jam Sebelum Mulai, Nigeria Bisa Rugi Miliaran Dollar

Kelompok pengawas pemilu presdien dan parlemen Nigeria, Situation Room, menyatakan jumlah korban jiwa itu tercatat dalam dua hari penyelenggaraan pemilu.

"Situation Room menyatakan, tidak seharusnya pemilu Nigeria mengorbankan nyawa penduduk," demikian pernyataan kelompok yang menaungi lebih dari 70 organisasi.

"Kami mengutuk kurangnya empati, kepedulian dan kepekaan oleh polisi tentang peristiwa ini," lanjutnya.

Sebanyak 16 orang yang tewas tercatat berada di negara bagian selatan, Rivers, yang telah menjadi titik kekerasan politik.

Direktur Eksekutif Pusat Advokasi Kebijakan dan Hukum, Clement Nwankwo, menuntut kekerasan itu harus diselidiki secara menyeluruh.

Kelompok itu juga menyoroti laporan tentang lebih dari seperempat dari hampir 120.000 TPS yang diawasi.

Ada enam negara bagian yang harus mengalami gangguan selama pemungutan suara berlangsung.

Di Okoto tempat ibu kota berada misalnya, para pemilih diusir dan kotak suara dihancurkan. Di negara bagian Osun, kertas dan kotak suara dihancurkan di kantor Komisi Pemilihan Nasional Independen (INEC).

Baca juga: Perusahaan Brasil Sepakat Jual 12 Unit Super Tucano A-29 ke Nigeria

"Situation Room mencatat, INEC belum mengelola pemilu secara efisien," kata kelompok itu.

"Pemilu kali ini telah menjadi langkah mundur dari Pemilihan Umum 2015 dan tindakan harus diambil untuk mengidentifikasi apa yang salah dan apa yang dapat diperbaiki," imbuhnya.

Secara terpisah, polisi Nigeria menyebutkan 128 orang telah ditangkap di seluruh negeri karena pelanggaran pemilu, termasuk pembunuhan, pembelian suara dan perampasan kotak suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com