Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Penumpang Wanita di Singapura Tuduh Sopir Go-Car Penculik

Kompas.com - 01/02/2019, 19:17 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah video berdurasi 7 menit 7 detik menggambarkan situasi saat seorang penumpang wanita menuduh sopir taksi online di Singapura akan menculiknya.

Selama di dalam mobil, ia terlihat marah-marah dan terus menuduh sang sopir berniat menculiknya.

Video tersebut diambil menggunakan kamera dalam mobil milik sang sopir, yang diketahui bernama Kamaruzzaman bin Abdul Latiff. Kemudian, ia mengunggahnya di laman Facebook Go-Jek Singapore Community dan sudah dibagikan lebih dari 28.000 kali.

Dilansir dari AsiaOne, wanita ini menuduh Kamaruzzaman akan menyekap dan menculiknya. Padahal tidak ada hal yang dilakukannya kepada wanita ini.

Karena terus menuduh dan tidak mau membayar biaya Electronic Road Pricing (ERP), Kamaruzzaman pun berinisiatif mengarahkan mobilnya ke kantor polisi terdekat.

Saat itu, ia juga mulai mengaktifkan kamera yang ia pasang di dashboard hingga merekam semua percakapan yang terjadi.

Menurut pengakuan Kamaruzzaman, insiden ini terjadi pada Selasa (29/1/2019) pagi. Ia menjemput penumpang ini di Bishan sekitar pukul 07.10 dengan tujuan ke Coleman Street. Namun, ia tidak mau membayar ERP yang ada, hingga terjadilah cekcok mulut antara keduanya.

"Sudah jelas kamu mau menipu saya," kata penumpang.

Baca juga: Wanita Ini Dilecehkan Sopir Uber dan Dipaksa Bayar Ongkos Rp 16 Juta

Penumpang ini mengklaim sering melalui rute ini setiap harinya, dan ia tidak pernah dikenai biaya ERP.

Namun, Kamaruzzaman menjawab hal itu tidak mungkin terjadi. Bahkan ia bertanya kepada si penumpang, bagaimana cara agar tidak dikenai ERP, mungkin saja ia yang belum mengetahuinya.

Penumpang itu justru berkeras, bahwa Kamaruzzaman pasti tahu bagaimana caranya, hanya saja dia tidak mau melakukan itu sehingga ia harus dikenai ERP.

Lelah berbedat, Kamaruzzaman meminta penumpangnya untuk menghubungi Go-Jek jika tetap tidak percaya atau naik bus umum untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

Namun, ia tetap akan membawanya ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah.

Penumpang yang menyadari adanya video perekam yang aktif kemudian menggeser posisi duduk ke belakang supir sehingga tidak terlihat di video. Padahal si penumpang juga terlihat merekam sang supir.

"Kamu tidak berhak merekamku," kata si penumpang.

"Aku tidak berhak merekammu? Lalu kamu berhak merekamku?" balas Kamaruzzaman.

Tak lama kemudian ia menelpon seorang lelaki, dan mengabarkan dirinya akan dibawa ke Kepolisian Toa Payoh Neighbourhood.

"Saya pikir dia ini penipu dan orang yang berbahaya," kata si penumpang.

Si penumpang pun membiarkan Kamaruzzaman berbicara dengan rekan lelakinya tersebut.

Si lelaki turut menekan Kamaruzzaman dengan menyebut mengetahui di mana lokasi mereka  berada saat ini. Jadi apabila sesuatu terjadi kepada si wanita, akan mudah untuk melacak keberadaannya.

Selain dituduh menculik, Kamaruzzaman juga disebut mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan dan membahayakan.

"Saya memiliki kamera di dalam mobil, jadi bisa terlihat bagaimana saya mengemudikan mobil ini," kata Kamaruzzaman.

Lelaki tersebut meminta Kamaruzzaman untuk melepaskan temannya dan membiarkannya pergi.

"Saya akan membiarkannya pergi, tapi setelah tiba di kantor polisi," jawab Kamaruzzaman.

Di tengah perjalanan ketika Kamaruzzaman hendak bertanya pada orang di sekitar, di mana kantor polisi terdekat, si penumpang justru menurunkan kaca mobil dan menceritakan pada orang di luar mobil tentang kecurigaannya kepada Kamaruzzaman.

Di waktu yang sama, Kamaruzzaman pun menceritakan apa yang terjadi. Hingga sebuah percakapan memalukan terjadi.

Karena si penumpang terus berteriak histeris dirinya dikunci di dalam mobil, Kamaruzzaman pun membukakan kunci pintu mobilnya.

"Apa kamu gila? Kamu mengunci pintu mobilnya!" ucap sang wanita yang khirnya bisa keluar di luar mobil.

"Saya tidak menyentuhmu sama sekali, dan mobil ini auto lock," kata Kamaruzzaman.

Sejenak terjadi keheningan, sang perempuan pun sempat terlihat kaget dan bingung setelah mengetahui mobil yang ia tumpangi ternyata bersifat auto lock atau mengunci otomatis.

Pria yang ada di luar mobil pun tampak membela Kamaruzzaman, dan mengatakan sistem mobilnya memang auto lock, jadi tidak ada upaya penculikan disini.

Video ini juga diunggah di akun Twitter @mothership.sg pada Kamis (31/1/2019). Hingga saat ini, unggahan sudah dibagikan ulang oleh 20.600 pengguna Twitter.

Sebagian besar warganet menyalahkan sang penumpang, dan memuji kesabaran Kamaruzzaman menghadapi situasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com