Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta yang Terungkap di Balik Penemuan Makam Raja Tutankhamun

Kompas.com - 26/11/2018, 14:43 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penemuan makam Raja Tutankhamun oleh dua arkeolog Inggris pada 26 November 1922 mengungkap sejumlah fakta.

Dua arkeolog yang menemukan makam raja Mesir ini adalah Howard Carter dan Lord Carnarvon.

Sejak penemuan ini, para arkeolog lebih bersemangat melakukan pencarian dan perlindungan terhadap hasil penemuan agar tak dicuri segelintir orang.

Dari penemuan makam Raja Tutankhamun, ditemukan sejumlah fakta menarik:

1. Bukan nama asli

Sebelumnya, nama Tutankhamun diketahui sebagai nama asli sang raja. Ternyata, nama aslinya adalah Tutankhaten. Nama itu secara simbolis berarti "jelmaan hidup dari Aten". Perubahan dari "Aten" menjadi "Amun" karena sang raja mulai memuja Dewa Matahari (amun). Oleh karena itu, namanya otomatis berubah menjadi Tutankhamun.

2. Makam Raja Tutankhamun terkenal sebagai makam terkecil di Lembah Para Raja

Para Fir'aun generasi pertama membangun piramida yang sangat besar di gurun utara Mesir. Mereka juga memberikan harta kekayaannya masuk ke piramida itu sebagai persembahan menghantarkan ke dalam dunia baru raja.

Namun, pada zaman Kerajaan Baru (1550-1069 SM), model ini telah berakhir.

Sebagian raja dimakamkan di Lembah Para Raja yang berlokasi di Tepi Barat Kota Luxor. Makam-makam itu memiliki pintu yang tak mencolok.

Pemakaman membawa sihir kuat mereka sendiri, dan yang mati dianggap memiliki roh kuat yang mungkin bermanfaat bagi orang lain.

Akan tetapi, pemakaman Tutankhamun berbeda dengan raja lain yang dimakamkan di Lembah Para Raja.

Tutankhamun dimakamkan di sebuah makam sempit. Ada dugaan, Tutankhamun meninggal terlalu muda untuk menyelesaikan rencananya yang ambisius.

Ada sumber yang menyatakan bahwa kuburannya sendiri belum selesai sehingga ia harus dimakamkan di makam pengganti.

Sumber lain juga ada yang menyebutkan bahwa pengganti Tutankhamun lebih besar darinya, sehingga makam Tutankhamun mengalami sedikit pergeseran tempat.

3. Dimakamkan menggunakan peti mati bekas

Mumi Tutankhamun tergeletak di dalam tempat yang terdiri dari tiga peti emas. Selama ritual pemakaman, peti mati gabungan ditempatkan di sarkofagus batu persegi panjang.

Uniknya, dalam peti dari Tutankhamun sebenarnya digunakan untuk Neferneferuaten.

Neferneferuaten merupakan seorang yang tercatat sebagai pendahulu Tutankhamun. Hingga saat ini belum ada info yang menunjukkan mengapa Tutankhamun menggunakan peti mati dari Neferneferuaten.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan Makam Raja Mesir Tutankhamun

4. Tutankhamun senang berburu burung unta

Kipas bulu burung unta Tutankhamun ditemukan tergeletak di ruang pemakamannya, dekat dengan tubuhnya.

Awalnya, kipas ini terdiri dari pegangan emas panjang yang terdiri dari 42 bulu coklat dan putih bergantian.

Hal ini menunjukkan bahwa bulu-bulu itu sering diambil dari sebuah wilayah di Heliopolis yang banyaknya burung unta.

Burung unta adalah burung penting di Mesir kuno, yang bulu dan telurnya dihargai sebagai barang mewah.

Berburu burung unta adalah olahraga kerajaan yang memungkinkan raja menunjukkan kontrolnya atas alam.

5. Tutankhamun tak memiliki hati

Orang Mesir kuno percaya bahwa untuk hidup kembali setelah kematian bisa terjadi jika tubuh diawetkan dalam kondisi yang sama seperti wujudnya ketika hidup. Keadaan ini mendorong untuk mengembangkan ilmu mumifikasi.

Pada dasarnya, mumifikasi dengan membungkusnya dalam banyak lapisan atau perban untuk mempertahankan bentuk yang hidup. Organ internal tubuh telah diambil dan diawetkan secara terpisah.

Namun, yang akan disimpan adalah hati karena dibutuhkan untuk mengantarnya ke akhirat. Otomatis, diawetkan bersama dalam tubuh.

Akan tetapi, kondisi Tutankhamun ketika ditemukan tak memiliki hati. Ada banyak sumber yang menyatakan kondisi jenazah raja ini hancur ketika dalam pembalseman. Entah karena meninggal dalam keadaan terluka atau kecelakaan.

6. Salah satu harta favorit Tutankhamun adalah belati besi

Howard Carter menemukan dua belati yang dibungkus dengan dalam perban mumi Tutankhamun.

Satu belati memiliki pisau emas, sementara yang lain memiliki sebilah besi. Setiap belati memiliki selubung emas.

Dari keduanya, belati besi itu jauh lebih berharga karena selama masa hidup Tutankhamun besi merupakan sesuatu yang berharga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com