Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Dulu Ayam atau Telur, Ilmuwan Australia Temukan Jawabannya

Kompas.com - 17/10/2018, 15:13 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Telur yang dihasilkan di darat ini berasal dari evolusi panjang binatang tetrapoda (berkaki 4 termasuk burung dan unggas) sejak lebih dari 300 juta tahun yang lalu. Telur ini disebut sebagai telur amniot dengan ukuran lebih besar dan kualitas lebih baik.

Telur amniot memiliki tiga selaput ekstra yang terdiri dari chorion, amnion, dan allantois.

Hal ini memungkinkan embrio mengambil nutrisi yang disimpan, menyimpan produk limbah berlebih, dan bernafas tanpa perlu lingkungan akuatik eksternal.

Cairan ekstra yang terbungkus dalam amnion, ditambah kulit luar yang keras, semakin memberikan perlindungan ekstra.

Namun, peneliti belum dapat memastikan kapan dan bagaimana telur jenis ini terbentuk. Sebab, cangkang telur tidak meninggalkan fosil yang jelas sebagai bahan penelitian.

Hanya saja, kemungkinan yang paling besar evolusi ini terjadi pada 340 juta-370 juta tahun yang lalu saat nenek moyang binatang ini binasa.

Dari penjelasan ini didapatkan kesimpulan bahwa telur, dalam arti umum, lebih dulu ada daripada ayam. Telur diketahui ada sejak ratusan juta tahun silam sementara ayam baru muncul sekitar 58.000 tahun lalu.

Telur ayam

Namun bagaimana dengan telur ayam yang menjadi pertanyaan awal? Peneliti menemukan proses pembentukan kulit telur ayam sebagian besar terbentuk dari kalsium karbonat (CaCO3). Sumber kalsium itu didapatkan ayam dari sumber makanannya.

Untuk membentuk cangkang, kalsium itu perlu disimpan dalam kristal CaCO3, dan proses ini sangat bergantung pada keberadaan sebuah protein yang disebut ovocleidin-17 yang hanya dapat ditemukan di ovarium ayam.

Protein ini berfungsi mempercepat pembentukan cangkang telur pada ayam.

Dari sinilah kemudian disimpulkan bahwa telur ayam ada setelah keberadaan ayam itu sendiri. Tanpa adanya protein ovocleidin-17, telur ayam tidak mungkin ada.

Artikel ini telah di-review oleh sejumlah ahli, seperti Profesor Evolusi Biologi, Rick Shame dari University of Sydney; ahli Palenteologi Vertebrata, Profesor Trevor Worthy dari Flinders University; dan Dr Walter Boles, Bagian Ornitologi Universitas Australia.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com