Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Muslim Islandia yang Berpuasa Selama 22 Jam

Kompas.com - 25/05/2018, 19:41 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC,CNBC

Dia menambahkan, kerap mendengar kabar beberapa orang jatuh pingsan atau sakit akibat durasi puasa yang terlalu panjang.

Satu lagi umat Muslim Islandia adalah Yakub, pemilik sebuah restoran kebab di Reykjavik.

Sepanjang bulan Ramadhan, Yakub tetap membuka warungnya, menjual makanan untuk pelanggannya, sementara dia sendiri tetap menjalankan ibadah puasa.

"Saat Anda menjual makanan dan tidak makan, tentu saja rasa lapar itu ada. Namun, itu bukan alasan untuk menghentikan puasa," ujar Yakub.

"Jika Anda mengimani sesuatu, maka Anda akan menjalankan kewajiban Anda," tambah Yakub.

Tak jarang demi menghemat waktu, sekelompok umat Muslim berbuka bersama di sebuah masjid dan dilanjutkan dengan shalat tarawih.

Usai shalat tarawih mereka kemudian siap untuk santap sahur sebelum kembali ke kediaman masing-masing.

Dua masjid di ibu kota Reykjavik sepakat untuk mengikuti jam terbit dan terbenamnya matahari di Islandia.

Sementara beberapa masjid lain dan komunitas Muslim Islandia memilih menjalankan puasa dengan jadwal negara Eropa lain.

Karim Askari, direktur eksekutif Yayasan Islam Islandia mengatakan, salah satu masjid mengikuti jam puasa di Perancis.

Baca juga: Selama 20 Tahun, Umat Buddha di Malang Sediakan Buka Puasa Gratis

Meski durasinya panjang tetapi menurut Askari cuaca yang dingin di Islandia membuat puasa tak seberat di negara Asia atau Timur Tengah.

"Di udara panas puasa jauh lebih sulit. Sementara di negara dengan cuaca dingin lebih mudah melewati hari," tambah dia.

Selain Islandia, umat Muslim di Finlandia, Greenland, Norwegia, dan Swedia juga menjalankan ibadah puasa dalam durasi cukup panjang yaitu 19 jam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com