Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kebebasan Pers Dunia 2018 Digelar di Ghana, Dewan Pers Soroti soal Berita Bohong

Kompas.com - 03/05/2018, 08:11 WIB
Amir Sodikin

Editor

Keseluruhan sesi di antaranya berisi seputar tantangan besar 27 tahun setelah deklarasi Windhoek, liputan pemilu, jurnalisme investigasi, kebebasan dalam era digital, keselamatan jurnalis, dan format baru jurnalistik.

Sementara pada konferensi kali ini ada sesi baru yang menarik yaitu sesi Policy Lab yang diselenggarakan oleh University of Ghana dan Global Development Network. Sesi ini akan memberikan kesempatan bagi para periset dan pembuat kebiajakan yang bekerja pada isu yang sama untuk berinteraksi.

Tema pada Policy Lab perdana ini adalah model dan keefektifan mekanisme nasional untuk mencegah dan menjaga kekerasan pada jurnalis.

Hal yang menarik pada hari pertama perhelatan ini dan merupakan kebiasaan dari tahun–tahun sebelumnya yaitu Guillermo Cano World Press Freedom Prize atau penghargaan dari Unesco pada seseorang, organisasi atau institusi yang berkontribusi mempertahankan dan mempromosikan kebebeasan pers di mana pun di seluruh dunia, terutama saat menghadapi situasi bahaya.

Tahun ini penghargaan besar ini akan diberikan pada jurnalis foto Mesir, Mahmoud Abu Zeid atau yang dikenal dengan nama Shawkan.

Indonesia juga akan berpatrisipasi dalam perhelatan ini, Nezar Patria yang merupakan perwakilan Dewan Pers Indonesia akan menjadi salah satu pembicara dalam sesi seminar dengan tajuk liputan pemilihan umum dan dan kampanye: tantangan lama dan baru di era disinformasi media.

Ada pula Nashya Tamara, mahasiswi Universitas Mulimedia Nusantara yang bergabunng bersama sejumlah mahasisiwa dari berbagai universitas di dunia dalam program Youth Newsroom.

Konferensi internasional ini akan ditutup dengan deklarasi Accra yang akan diadopsi dari seluruh peserta. (Nashya Tamara dan Veronika Kaban, Delegasi Universitas Multimedia Nusantara pada World Press Freedom Day (WPFD) 2018)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com