Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dia adalah Orang yang Bakal Memberikan Segalanya untuk Negara"

Kompas.com - 24/03/2018, 22:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Di mata keluarga polisi yang tewas setelah ditembak oleh pelaku penyanderaan di supermarket Perancis, mereka tidak kaget dengan aksinya.

Letnan Kolonel Arnaud Beltrame meninggal setelah menjalani perawatan karena terluka parah dalam drama penyanderaan di supermarket Super U di Trebes, Jumat (23/3/2018).

Dia ditembak tiga kali, dan sempat mendapat beberapa tikaman oleh pelaku yang bernama Redouane Lakdim, dan mengaku anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu.

Sebelum ditembak, Beltrame sempat menawarkan dirinya untuk menggantikan seorang perempuan yang dijadikan tameng hidup oleh Lakdim untuk bernegosiasi dengan polisi.

Baca juga : Polisi Pahlawan dalam Drama Penyanderaan di Perancis Tewas

Penembakan Lakdim ke Beltrame membuat polisi menyerbu supermarket, dan menembak mati pemuda 26 tahun yang berasal dari Maroko tersebut.

"Beltrame memang seperti itu. Dia adalah orang yang bakal memberikan segalanya untuk negara," kata ibu Beltrame yang tidak ingin disebutkan namanya dilansir Sky News Sabtu (24/3/2018).

Adapun adik Beltrame, Cedric Beltrame mengatakan, sejak awal kakaknya sudah memahami bahwa dia mungkin tidak akan selamat.

Namun, lanjut Cedric, Beltrame melakukannya tanpa ragu. "Berkat dia, banyak nyawa terselamatkan. Memberikan julukan pahlawan kepada dia sangat layak," bebernya.

Pasca-kematian Beltrame, sejumlah tokoh memberikan penghormatan terhadap perwira menengah di Gendarmerie Perancis itu.

Antara lain dari atasannya, Jenderal Richard Lizurey yang memerintahkan bendera setengah tiang dikibarkan di seluruh pos Gendarmerie seantero Perancis.

Presiden Emmanuel Macron menuturkan, Beltrame layak mendapat penghormatan dan kekaguman dari seluruh Negeri "Anggur".

"Letnan Kolonel Beltrame menunjukkan keberanian, dan pengorbanan diri yang hebat dalam menyelamatkan nyawa orang lain," kata Macron dilansir The Guardian.

Pernyataan duka cita juga mengalir dari Perdana Menteri Inggris Theresa May, yang berkata kalau pengorbanannya tidak akan dilupakan.

Baca juga : Pelaku Penyanderaan di Supermarket Perancis Mantan Pengedar Narkoba

Adapun seperti dilaporkan The Telegraph, warga di Carcassone, tempat Beltrame berdinas meletakkan bunga di depan pos Gendarmerie.

Beltrame lulus dari akademi militer elit Saint-Cyr pada 1999. Dia kemudian dilatih oleh pasukan polisi elit, GIGN.

Kemampuan Beltrame adalah kontra-terorisme dan penyelamatan sandera, serta anggota pasukan terjun payung.

Pada 2007, dia menerima penghargaan Military Cross atas dua tahun pengabdiannya di Irak, dan kemudian menghabiskan empat tahun sebagai anggota Garda Republik yan menjaga Champ Elysees.

Dilansir harian Depeche du Midi, Beltrame dikatakan pernah mempersenjatai para anggotanya dengan peluru cat saat pelatihan Desember 2017.

Baca juga : Pakar Teror Sebut Pelaku Penyanderaan di Perancis Amatir

"Kita harus bisa menciptakan situasi penyanderaan semirip mungkin," kata Beltrame saat itu seperti dikutip Depeche.

Lebih lanjut, penyidik berkata bakal memfokuskan penyelidikan tentang bagaimana Lakdim bisa memperoleh senjata.

Sebab, mantan pengedar narkoba itu tengah diawasi secara serius oleh dinas intelijen Perancis atas laporan dia berpotensi menjadi radikal.

Sejauh ini, polisi telah menahan dua orang yang diduga berhubungan dengan aksi teror.

Dua orang itu adalah perempuan yang diduga pacar Lakdim, dan remaja 17 tahun yang merupakan teman Lakdim.

Sebelumnya, Lakdim menyerang Super U pada pukul 11.15 waktu setempat, dan menyandera 50 orang yang sedang berbelanja.

Sebelum menyerang supermarket, dia diketahui menyerang serombongan polisi yang tengah jogging, dan melukai satu di antaranya.

Dalam drama penyanderaan, Lakdim mengaku sebagai anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan menuntut pembebasan Salah Abdeslam.

Abdeslam merupakan pelaku Teror Paris yang terjadi 13 November 2015, dan menewaskan 137 orang serta melukai 413 lainnya.

Polisi menjelaskan, kendaraan yang dipakai Lakdim merupakan curian, dan dia menembak dua orang, dengan salah satu di antaranya tewas.

Baca juga : Polisi Perancis Tembak Mati Pelaku Penyanderaan di Supermarket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com