Target pertama Andrey untuk kelompok geng ini adalah seorang bos mafia di kota Miass, sebuah pusat industri di Pegunungan Ural.
Namun, sebelumnya dia juga pernah menjual jasanya untuk geng kriminal lain yang dikenal dengan nama Lokomotiv.
Andrey bukan hanya berperan sebagai pembunuh, tetapi juga ikut mendirikan geng itu di kota kelahiranya, Kurgan.
Dia pindah ke Moskwa pada 1995 saat kapitalisme mulai mengubah Rusia di bawah pemerintahan Boris Yeltsin dan di masa kejayaan mafia.
Baca juga: Kisah Maria, Perempuan Pembunuh Bayaran dari Filipina
Kemudian Andrey pindah ke kota Perm dan Rostov-on-Don, dan sesekali masih bekerja sebagai pembunuh bayaran.
Namun, dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bersembunyi dan bekerja sebagai penagih utang.
Seperti dikabarkan harian Kommersant, sebelum membunuh biasanya Andrey mengamati buruannya selama beberapa hari untuk mengetahui rutinitasnya.
Setelah melakukan pengamatan, Andrey biasanya melakukan pembunuhan saat korbannya keluar dari mobil atau meninggalkan sebuah gedung.
"Saat semua siap, saya berbicara kepada Mikhail Purtov (pemimpin mafia Rusia) tentang detail bagaimana saya akan menjalankan tugas dan meminta seseorang mengemudikan mobil," kata dia.
"Pengemudi itu menggunakan mobil yang khusus dibeli untuk pekerjaan tersebut dan dia akan mengantar dan menjemput saya dari lokasi pembunuhan," tambah Andrey.
Sebelum melakukan pekerjaannya, Andrey terlebih dahulu membuat dirinya tak mudah dikenali.
"Saya menciptakan sosok manusia pada umumnya, mengenakan kaca mata, topi, atau syal. Saya mendekati sasaran, menembaknya, dan pergi," papar Andrey.
"Saya kemudian pergi ke sebuah bangunan permukiman terdekat, berganti pakaian, membuang pakaian kerja, dan langsung menuju ke mobil," tambah dia.
Biasanya, lanjut Andrey, mobil penjemput sudah menunggu di jarak yang sudah ditentukan disesuaikan dengan kondisi kerjanya.
"Idealnya, pergi dari lokasi pembunuhan membutuhkan waktu maksimal tiga menit. Namun, terkadang penundaan terjadi," ujar dia.
Untuk melakukan pembunuhan biasanya Andrey menerima upah 5.000 dolar AS atau hampir Rp 70 juta untuk satu pekerjaan.
Namun, tak jarang, Andrey meminta pengguna jasanya memberi dia paspor baru. Sejauh ini tak diketahui berapa upah yang diterimanya saat ini.
Baca juga : Iklankan Diri di Facebook, Pembunuh Bayaran Peru Dibekuk
Setelah tertangkap pada 2009, Andrey Vershinin dijatuhi hukuman penjara 19 tahun. Artinya dia berpotensi bebas dalam 10 tahun mendatang.
Meski demikian, Andrey diyakini akan sulit menjalani hidup di luar penjara akibat kesaksiannya yang memberatkan sejumlah pelaku kriminal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.