Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Berencana Uji Coba Taksi Terbang di Los Angeles pada 2020

Kompas.com - 17/02/2018, 13:27 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Forbes

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Uber ternyata tak main-main dengan rencananya membuat taksi terbang dan menargetkan pada 2020, layanan ini sudah tersedia di Los Angeles, Amerika Serikat.

Selain LA, Uber juga akan menyediakan layanan serupa di di satu kota lagi yaitu Fort Worth, Dallas, Texas dan Dubai, Uni Emirat Arab.

Uber berencana membangun jaringan kendaraan terbang elektrik yang bisa mendarat dan terbang vertikal (eVTOL) dan membuat kendaraan ini bisa digunakan berdasar pesanan pelanggan.

Mirip dengan helikopter, wahana eVTOL ini bisa lepas landas dan mendarat di atap gedung dan bisa menempuh jarak jauh lebih cepat dibanding mobil yang kerap terjebak kemacetan lalu lintas Los Angeles.

Baca juga : Bikin Mobil Terbang, Uber Gandeng NASA

Menurut analisa internal Uber, pesawat eVTOL ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 320 kilometer per jam dengan tarif tak lebih mahal dari layanan UberX.

Uber mengklaim, dengan layanan ini pengguna bisa menempuh perjalanan dari bandara internasional LA menuju Staples Center hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.

Sementara jika menggunakan mobil, jarak yang sama ditempuh dengan durasi setidaknya 1,5 jam.

"Seperti halnya gedung pencakar langit yang membuat kota bisa menggunakan lahan terbatas dengan efektif, maka transportasi udara ini menggunakan ruang udara tiga dimensi untuk mengatasi kemacetan di daratan," demikian tertuang dalam dokumen "White-paper on Uber Elevate" yang dirilis pada Oktober 2016.

Lalu di mana pengguna Uber bisa mendapatkan layanan ini? Untuk masalah "terminal" taksi terbang ini Uber bekerja sama dengan Sandstone Properties dalam mengembangkan lokasi "halte" taksi-taksi terbang itu.

Sandstone adalah perusahaan properti yang berdiri pada 1994 dan kini memiliki aset sebesar 650 juta dolar berupa gedung perkantoran, ritel, permukiman, dan kawasan industri di Los Angeles.

Baca juga : Tahun 2017, Uber Rugi Rp 61,2 Triliun

Direktur Produksi Uber Jeff Holden mengatakan, Uber berharap layanan taksi terbang ini sudah bisa benar-benar beroperasi dan telah digunakan warga saat Los Angeles menjadi tuan rumah Olimpiade 2028.

Holden memperkirakan, saat itu puluhan ribu penerbangan sudah bisa beroperasi di Los Angeles setiap hari.

Selain bekerja sama dengan perusahaan properti, Uber juga sudah menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan produsen pesawat eVTOL seperti Aurora Flight Sciences, Pipistrel Aircraft, Embraer, Mooney, dan Bell Helicopter.

Namun, dipilihnya Los Angeles sebagai pionir layanan taksi terbang ini artinya Uber akan beroperasi di wilayah yang menjadi arena aktivitas dirgantara generasi mendatang.

Di California beberapa perusahaan besar juga memusatkan operasinya, sebut saja SpaceX milik Elon Musk, Scaled Composites-nya Burt Rutan, ditambah Paul Allen yang mengembangkan pesawat Stratolaunch plus Virgin Orbit, perusahaan baru Richard Branson.

Baca juga : Di AS, Sopir Uber yang Berkendara 12 Jam Harus Istirahat 6 Jam

Di saat sejumlah perusahaan ini sudah lama memulai aktivitasnya dan semakin besar, maka Uber menjadi pemain baru. Meski demikian Uber yakin pilihannya untuk memulai ide taksi terbang di Los Angeles tak keliru.

"Kami serius membawa UberAir ke LA karena wali kota Garchetti amat memahami teknologi dan inovasi membuat LA menjadi sebuah kota penting di masa depan,
" kata Holden.

"Dalam hal ini, teknologi akan membuat wara LA secara harafiah bisa terbang di atas kota yang sudah lama dilanda kemacetan ini, memberi mereka kembali wakti yang selama ini terbuang untuk hal yang lebih produktif misalnya untuk bekerja atau berkumpul bersama keluarga," Holden menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com