Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Kontroversial Lain tentang Trump di Gedung Putih Bakal Beredar

Kompas.com - 22/01/2018, 16:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Setelah Donald Trump disibukkan dengan buku kontroversial Fire and Fury: Inside the Trump White House, sebuah buku lain yang membahas tentang dia bakal segera beredar.

Dilansir The Independent Senin (22/1/2018), buku tersebut berjudul Media Madness: Donald Trump, The Press And The War Over The Truth karya Howard Kurtz.

Kurtz adalah mantan jurnalis The Washington Post sejak 1981 hingga 2010. Kemudian, dia bergabung dengan Fox News, dan memandu acara Media Buzz.

Buku tersebut masih menceritakan kekacauan yang terjadi di Gedung Putih sejak Trump menjabat.

Kurtz menceritakan, terdapat salah satu bagian di mana mantan Ketua Staf-nya, Reince Priebus, awalnya menggelar rapat pada akhir Juli 2017.

Baca juga : Terungkap, Kekacauan di Gedung Putih dan Ivanka Trump Jadi Capres AS

Dalam pertemuan tersebut, Priebus bermaksud menyerahkan rancangan hasil peninjauan Gedung Putih terhadap transgender yang mengabdi di militer.

Namun, sebelum Priebus sempat bertemu Trump, pemimpin 71 tahun itu lebih dulu berkicau di Twitter.

Dia malah mengutarakan gagasan pribadinya bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak mengizinkan transgender berdinas di militer.

"Ya Tuhan! Dia telah mempostingnya," kata Priebus di dalam buku Kurtz. Sebuah tweet yang membuat seluruh staf Gedung Putih kebakaran jenggot.

Priebus juga mengatakan, pernah pada 4 Maret 2017, ponselnya dibanjiri surel dan pesan pendek.

Isinya menanyakan kebenaran kicauan Trump bahwa dia menuduh pendahulunya, Barack Obama, telah menyadapnya sebelum dia dinyatakan menang pilpres 2016.

Priebus berujar, tidak ada satu orang pun di Gedung Putih mengusulkan solusi atau bantahan atas kicauan tersebut.

"Begitu Presiden telah yakin untuk menulis sebanyak 140 karakter, tidak ada yang dapat menghentikannya," ujar Priebus.

Baca juga : Trump Sebut Dirinya Jenius dan Stabil secara Mental

Dalam buku tersebut juga ditulis tentang konflik antara Trump dengan putrinya, Ivanka, dan menantunya Jared Kushner.

Kurtz menulis, mantan penasihat keamanan Gedung Putih, Steve Bannon, pernah berkata bahwa Trump sempat gelisah apakah keputusannya memasukkan Ivanka dan Kushner sudah tepat.

Malah, ketika Bannon menuduh Ivanka telah membocorkan rahasia negara, Trump membela anak buahnya.

"Sayang, saya rasa Steve ada benarnya," ujar Trump seperti ditirukan Bannon di buku Kurtz.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan apapun dari Gedung Putih.

Sebelumnya, publik AS sudah digemparkan oleh kehadiran buku Fire and Fury yang ditulis Michael Wolff.

Buku karya Michael Wolff berjudul Fire and Fury: Inside The Trump White House, yang ditampilkan di situs web Amazon, Kamis (4/1/2018). (VOA) Buku karya Michael Wolff berjudul Fire and Fury: Inside The Trump White House, yang ditampilkan di situs web Amazon, Kamis (4/1/2018). (VOA)

Buku tersebut menceritakan bagaimana Trump dipandang sebagai sosok yang tidak sabar, tidak bosa fokus, selalu mengulang hal yang sama, dan emngoceh tanpa ujung pangkal.

Selain itu, terdapat pertemuan antara Trump, Ivanka, dan Kushner tentang siapa yang bakal mencalonkan diri sebagai presiden di masa depan.

"Presiden perempuan pertama AS tidak akan dijabat oleh Hillary Clinton. Namun Ivanka Trump," tulis Wolff dalam bukunya.

Trump juga diceritakan sebagai orang yang tidak hanya bodoh. Namun juga mempunyai gangguan mental.

Trump kemudian menuding buku tersebut bohong, dan menyatakan tidak pernah diwawancara oleh Wolff.

Baca juga : Buku Kontroversial tentang Trump Bakal Diangkat ke Layar Kaca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com