Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Biaya, Jenazah WNI Belum Bisa Dipulangkan dari Perth

Kompas.com - 13/01/2018, 17:58 WIB

PERTH, KOMPAS.com - Pemulangan jenazah pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, Agus Purwako, yang meninggal dunia di Perth, Australia Barat, masih terkendala.

Jenazah Agus (42) belum bisa dipulangkan karena kendala biaya sebesar 8000 dolar (atau setara Rp 80 juta) yang tak bisa dipenuhi pihak keluarga.

Agus Purwako meninggal dunia di Perth pada Selasa (9/1/2018) di salah satu rumah sakit di ibu kota Australia Barat itu setelah dirawat selama delapan hari.

Berdasarkan informasi yang diperoleh ABC dari akun Facebook LSM ‘The Rock’, lembaga non-profit yang didirikan komunitas Indonesia di Sydney, Agus mengalami kecelakaan pada 2 Januari 2018 pagi dini hari.

Baca juga : KJRI Penang Tangani Evakuasi 2 Jenazah WNI Korban Longsor

Kecelakaan itu terjadi saat Agus hendak pergi ke perkebunan tempatnya bekerja. Ia mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai mobil.

Didi Setyawan, salah satu pengurus ‘The Rock’ cabang Indonesia mengatakan, pihaknya dihubungi kerabat Agus di Australia pada Jumat (12/1/2018) untuk meminta bantuan biaya untuk memulangkan jenazah ke Banyuwangi.

Permintaan bantuan itu akhirnya diunggah Didi ke akun Facebook-nya dalam bentuk penggalangan dana daring, dengan harapan mampu menarik simpati warga Indonesia yang membacanya.

Menurut penuturan Didi, pihak kerabat Agus di Australia telah menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth.

“Yang saya dengar pihak kerabat sudah menghubungi KJRI namun sepertinya mereka hanya bisa membantu urusan administrasi, bukan dana untuk memulangkan almarhum,” katanya kepada ABC saat dihubungi via telepon.

“Dari info yang saya dengar, almarhum tidak memiliki asuransi, karena itu terhambat urusan pemulangan jenazah.”

ABC berhasil menghubungi istri almarhum, yakni Amin, yang tinggal di Dusun Toyamas, Desa Wringinrejo, Banyuwangi.

Baca juga : Jenazah WNI Korban Pesawat Jatuh di Perth Tiba di Jakarta

Ia mengatakan, dirinya dan keluarga pertama kali mendengar kecelakaan yang dialami almarhum pada 2 Januari sore waktu Indonesia.

Ia membenarkan saat ini pihak keluarga beserta teman-teman Agus di Australia masih berupaya memulangkan jenazah.

Amin lalu menceritakan ihwal kedatangan Agus ke Australia.

“Bapak baru setahun kerja di Australia, di perkebunan. Di sana, tinggal sama teman-temannya. Bapak memang diajak untuk kerja di Australia.”

Ketika ditanya tentang profesi Agus sebelum hijrah ke Australia, Amin menjawab, “Bapak Cuma petani biasa.”

Kepada ABC, ia lalu menceritakan betapa ia dan keluarga bersusah payah untuk membiayai keberangkatan Agus ke Australia.

“Uang untuk berangkat dari hasil pinjam sana-sini. Kira-kira waktu itu butuh sampai 100 juta (rupiah),” ujar Amin.

Sebelum meninggal, menurut pengakuan sang istri, almarhum rutin mengirim uang ke keluarga di Banyuwangi.

Baca juga : Ini Penyebab Terlambatnya Pemulangan Jenazah WNI Asal Bali dari Jepang

“Kadang-kadang 15 juta, atau 12 juta, 10 juta juga pernah, tergantung kondisi di sana. Kan biaya hidup di sana mahal,” ujarnya kepada ABC.

Almarhum Agus Purwako meninggalkan seorang istri dan dua anak. Hingga berita ini dimuat, ABC belum mendapat pernyataan resmi dari pihak KJRI Perth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com